PANDEGLANG – Para nelayan Muara Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang terpaksa harus menjangkarkan perahu. Hal teraebut dilakukan lantaran para nelayan tidak mau merugi akibat hasil tangkap ikan yang semakin menurun.
Muhidin salah seorang nelayan Muara Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang mengungkapkan bahwa, sudah beberapa hari ini penghasilan nelayan menurun drastis. Biasanya para nelayan bisa membawa 2 ton hasil tangkap, saat ini hanya bisa membawa sekitar 3 kwintal hasil tangkap.
“Hasil nelayan saat ini lagi menurun, biasanya hasil tangkap nelayan bisa mencapai 2 ton, sekarang ini penghasilannya paling hanya 3 kwintal kadang 2 kwintal,”kata Muhidin saat ditemui wartawan Updatenews di Muara Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Pandeglang, Selasa (05/11/19).
Dirinya juga menjelaskan, menurunya hasil tangkap nelayan ini diakibatkan oleh cuaca yang tidak menentu dan adanya angin selatan yang melanda perairan selat sunda pada beberapa hari terakhir ini.
“Ini karna cuaca angin yang menentu, kadang – kadang nelayan itu enggan untuk memasang jaring karena adanya angin selatan,”jelasnya.
Sementara itu, Erna salah seorang penjual ikan di Muara Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang mengatakan, akibat menurunnya hasil tangkap nelayan berimbas pada kurangnya pasokan ikan. Sehingga ada beberapa jenis ikan yang mengalami kenaikan.
“Harga ikan yang naik ikan teggiri yang biasanya kuta jual Rp.70.000 jadi Rp.75.000 sampai Rp.80.000, terus cumi dari Rp.35.000 menjadi Rp.65.000, kenaikan ini karna kurangnya hasil tangkap nelayan,”tandasnya. (Aldo)