SERANG – Adanya limbah domestik yang dibuang oleh salah satu perusahaan Cilegon di Jalan Kelapa Dua, Kota Serang, dikeluhkan oleh masyarakat. Hal ini diketahui saat salah satu masyarakat dengan nama akun Mus Seolah Olah, mengunggah foto-foto sampah yang berserakan, ke laman Facebook.
“Telah ditemukan sekitar satu mobil losbak sampah restoran di jalan Kelapa Dua, Kota Serang, di tempat yang tidak semestinya. Bagi yang merasa membuang sampah (ini), dimohon untuk bertobat sebelum kena azab,” tulisnya.
Menanggapi hal tersebut, Kasi Limbah B3 pada DLH Kota Serang, Asep Saifudin, mengakui bahwa pihaknya telah mendapatkan laporan tersebut. Menurutnya, sampah tersebut sudah ditangani oleh petugas DLH Kota Serang.
“Kami mendapatkan instruksi dari pak Kadis, untuk dapat segera menangani permasalahan sampah itu. Alhamdulillah sudah kami tangani. Dan kami tidak tau kalau permasalahan ini ternyata viral di Facebook,” ujarnya saat ditemui awak media di kantornya, Selasa (5/11).
Selain itu, ia menuturkan bahwa pihaknya telah memanggil perusahaan, yang diduga telah membuang sampah di jalan Kelapa Dua tersebut. Namun ternyata, pihak perusahaan mengaku urusan sampah telah diberikan ke pihak ketiga.
“Setelah kami panggil, perusahaan mengaku urusan sampah itu dikelola oleh pihak ketiga. Nah pada saat itu kebetulan, yang hadir hanya pihak perusahaan saja, pengelola sampahnya tidak hadir,” tuturnya.
Menurutnya, DLH Kota Serang telah meminta kepada pihak perusahaan, untuk dapat menghadirkan pengelola sampahnya dan memberikan klarifikasi terkait kejadian itu.
“Yah kami meminta kepada perusahaan, segeralah ajak pengelola sampahnya untuk duduk bersama. Mereka bilang, pengelola sampahnya dari Jakarta. Yah kami tidak ada soal, harus dateng untuk duduk bersama kami agar terklarifikasi,” tegasnya.
Saat ditanya langkah hukum yang akan diambil untuk menyelesaikan permasalahan ini, Asep mengaku belum mengarah kesana.
“Intinya, kami meminta kepada pihak perusahaan, ini harus diklarifikasi. Saran kami mah, kalau memang terbukti mereka yang nakal, putus kontrak saja sekalian. Karena ini berbicara kredibilitas perusahaan besar,” tandasnya. (Nm/red)