SERANG – Mendapatkan angka tertinggi pengangguran, Kepala Disnaker Provinsi Banten Al Hamidi berharap Anggaran, Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020 sebesar Rp13 triliun bisa menekan angka pengganguran di Provinsi Banten dengan program-program yang bisa membuat lapangan pekerjaan untuk masyarakat.
Al Hamidi menilai, bahwa selama ini Provinsi Banten sudah baik, hanya saja perlu adanya peningkatan. Oleh karena itu, dengan tingginya APBD provinsi Banten 2020 sebesar Rp13 triliun diharapkan dapat menekan angka pengangguran.
“Salah satu contohnya pekerjaan umum, disitu ada sektor konstruksi dan jembatan, berapa rupiah yang digelontorkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, pastikan itu orang yang mengerjakan, nah ini berapa ribu orang yang akan terserap untuk mendapatkan pekerjaan dalam rangka mengurangi pengangguran,” katanya pada awak media saat ditemui di Ciceri, Serang, (11/11/2019)
Selain itu, imbuh Al Hamidi, ada lagi Usaha Micro Kecil (UMK) untuk melatih SDM, itu dalam pembuatan pernak pernik, pembuatan kue, foto grafer, nah ini kan temen temen kalau mau belajar itu dikita tempatnya di D’Teker kreatif Center.
“Dan rencana kita juga akan membuat BLK yang lokasinya nanti berada ditengah-tengah wilayah Banten, bisa jadi nanti di Serang,” imbuhnya
Al Hamidi melanjutkan, untuk mempermudah masyarakat melamar pekerjaan pihaknya juga telah membuat aplikasi “Silokar Banten” berbasisi elektronik yang berfungsi bagi pelamar pekerjaan di Provinsi Banten.
“Aplikasi ini dengan menggunakan NIK, kalau bukan KTP Banten itu tidak akan bisa mengakses, bukan orang luar tidak bisa melamar, tapi harus pindah dulu ke Provinsi Banten,” lanjutnya
Pihaknya juga berharap, agar kegaduhan mengenai tingginya anka pengangguran di Banten menjadi pelajaran untuk seluruh pemerintah lebih bersinergi dalam menjalankan program program.
“Kita tetap optimis terjadi pengangguran ini, untuk meningkatkan sinergi semua pemerintah kabupaten atau kota, pemerintah provinsi, secara bersama sama menyelesaikan program itu,” pungkasnya.
(Adi/red)