PANDEGLANG – Dalam rangka menyambut Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 55 tahun 2019, Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang menggelar lomba inovasi Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), kegiatan lomba tersebut digelar mulai tanggal 11 sampai dengan 15 November 2019, di 36 Puskesmas yang ada di Kabupaten Pandeglang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Raden Dewi Setiani mengatakan bahwa, kegiatan lomba inovasi ini dilaksanakan di masing – masing Puskesma, dengan menggunakan dua metode ceramah dan diskusi.
“Pelaksanaan lombanya di masing – masing Puskesmas, metode yang digunakan dalam pertemuan ini adalah ceramah dan diskusi yang nantinya akan dinilai oleh tim juri,”kata Dewi kepada Updatenews, Rabu (13/11/19).
Dewi mengungkapkan, kegiatan lomba ini merupakan upaya memfokuskan percepatan penurunan kematian ibu dan bayi yaitu dengan meningkatkan kesehatan ibu, diperlukan upaya-upaya yang efektif dan efisien serta konsisten dari seluruh pemangku kepentingan dalam mempercepat penurunan AKI dan AKB di Kabupaten Pandeglang.
“Salah satu upaya Dinas Kesehatan dalam menekan kasus kematian ibu adalah dengan Pengembangan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) melalui lomba Inovasi dalam mempercepat penurunan kasus kematian ibu dan bayi di Kabupaten Pandeglang Tahun 2019,”ungkapnya.
Lebih lanjut Dewi menjelaskan, secara umum kegiatan lomba inovasi P4K bertujuan untuk meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan bayi yang baru lahir melalui peningkatan peran aktif keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi dan tanda bahaya kebidanan bagi ibu sehingga melahirkan bayi yang sehat.
“Ada 4 poin yang menjadi tujuannya yang pertama terdatanya status ibu hamil dan terpasangnya stiker P4K disetiap rumah ibu hamil yang memuat informasi tentang lokasi tempat tinggal ibu hamil, identitas ibu hamil, taksiran persalinan, penolong persalinan, pendamping persalinan, fasilitas tempat persalinan, calon donor darah, transportasi yang akan digunakan serta pembiayaan. Kedua adanya perencanaan persalinan, termasuk pemakaian metode KB passca persalinan yang sesuai dan disepakati ibu hamil, suami, keluarga dan bidan. Ketiga terlaksananya pengambilan keputusan yang cepat dan tepat bila terjadi komplikasi selama hamil, bersalin maupun nifas. Dan yang Keempat meningkatnya keterlibatan tokoh masyarakat baik formal maupun non formal, dukun atau pendamping persalinan dan kelompok masyarakat dalam perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi dengan stiker, dan KB pasca salin sesuai dengan perannya masing-masing,”jelasnya.
Dewi berharap dengan terselenggaranya kegiatan lomba inovasi Pengembangan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dapat meningkatkan wawasan pengetahuan dan pemahaman tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), serta menurunnya jumlah kematian ibu dan bayi di Kabupaten Pandeglang.
“Semoga upaya ini dapat meningkatkan wawasan pengetahuan tentang P4K serta dapat menurunkan jumlah kematian ibu dan bayi,”harapnya. (Advertorial Dinkes Pandeglang/ Aldo)