SERANG – Anggota DPRD Provinsi Banten melakukan sidak ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten untuk memastikan kondisi pelayanan dan bangunan RSUD pasca diterjang angin puting beliung yang terjadi beberapa waktu yang lalu.
Direktur Utama RSUD Banten Danang Hamsah Nugroho mengatakan, bahwa akibat diterjang hujan yang disertai angin kencang beberapa waktu lalu sejumlah fasilitas pelayanan ambruk seperti ruang operasi bedah, lobi, atap gedung dan beberapa pilar penyangga. Sementara, untuk beberapa pasien yang akan melakukan tindakan operasi terpaksa harus dipindahkan ke rumah sakit terdekat seperti RSUD Drajat Prawiranegara, Hermina dan Sari Asih.
“Iya. Ada beberapa ruangan yang ambruk,” katanya pada awak media, Selasa (19/11/2019).
Sementara itu, anggota komisi V DPRD Banten Ishaq Sidik mengungkapkan, bahwa pelayanan di RSUD Banten tetap berjalan seperti biasa, hanya saja ada beberapa tindakan yang tidak bisa dilakukan, mengingat kondisinya rusak. Namun pihak RSUD Banten sudah berkomunikasi dengan sejumlah RS terdekat untuk bisa menampung pasien yang membutuhkan tindakan.
“Masalahnya kami juga belum bisa memastikan apakah di RS rujukan itu kosong atau tidaknya, mengingat biasanya untuk pasien kelas tiga itu penuh terus,” ungkapnya
Ishak melanjutkan, berkaitan dengan kontruksi bangunan RSUD Banten, dirinya menyayangkan jika sekelas RSUD Banten memiliki kontruksu bangunan yang tidak kokoh dan mudah rapuh.
“Dari estetikanya saja kurang sedap dipandang mata. Tapi saya tidak mau komentar banyak terkait hal itu,” imbuhnya
Senada dengan itu, anggota komisi V DPRD Banten lainnya Iip Makmur mengaku bahwa sidak kali ini pihaknya ingin memastikan pelayanan di RSUD Banten ini berjalan normal seperti biasanya meskipun ada beberapa ruangan yang rusak parah akibat angin puting beliung beberapa waktu lalu.
“Kami sudah mendapat kepastian dari pihak RSUD Banten yang akan melakukan rehab dalam waktu dekat. Sumber dananya dari BLUD sekitar Rp150 juta,” pungkasnya.
(Adv)