SERANG – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Serang kunjungi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Serang meminta pengajuan untuk agenda 2020 senilai Rp15 miliar dapat diterima.
Demikian hal itu diungkapkan oleh Ketua KONI Kota Serang Deni Arisandi usai berdiskusi dengan Komisi II DPRD Kota Serang di ruang aspirasi, Rabu (20/11).
“Dengan apa yang disampaikan mereka (DPRD) Kota Serang setuju, dan mudah-mudahan bisa membantu dalam hal pendanaan, karena tanpa itu semua kegiatan yang dilakukan tidak akan berjalan dengan lancar,” katanya kepada wartawan.
Menurut Deni anggaran yang diajukan oleh pihaknya sudah sesuai dengan perhitungan, namun jika pada kenyataannya belum sesuai dengan harapan, setidaknya anggaran yang dibutuhkan tidak jomplang.
“Kalau kita lihat, KONI di daerah sudah bergeliat. Seperti Kabupaten Lebak yang biasa anggaran kecil kini sudah Rp6,8 miliar, kemudian Tangerang Selatan (Tangsel) mencapai hingga Rp19 miliar,” ujarnya.
Dirinya menjelaskan, anggaran senilai Rp15 miliar tersebut selain diperuntukkan kalender tahunan seperti pembinaan, sampai menyiapkan atlet untuk menjadi juara, pun untuk kalender dan juga agenda lainnya. Seperti kalender daerah yaitu Pekan Olahraga Kota (Porkot) Serang.
“Kegiatan ini sangat ditunggu oleh insan olahraga di Kota Serang selama empat tahun, tentunya ini juga untuk menyiapkan mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Banten,” tuturnya.
Selain itu, dalam kalender Provinsi Banten, Kota Serang menjadi tuan rumah dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Banten. Ditambah lagi pihaknya harus mempersiapkan untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON).
“Kota Serang selalu jadi andalan atau penyumbang atlet terbanyak di Banten, dan kami ingin mempertahankan itu, karena kami juga membutuhkan tambahan kudungan agar mereka dapat berprestasi,” terangnya.
Ditempat yang sama, Ketua Komisi II DPRD Kota Serang, Pujianto mengatakan saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Serang sedang melakukan efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang mencapai hampir Rp50 miliar, untuk dialokasikan ke tiap-tiap kelurahan.
“Mungkin ini (KONI) salah satu yang terkena dampaknya, padahal kita juga ingin KONI ini ditambahkan,” katanya.
Kendati demikian, pihaknya akan mengkaji terlebih dahulu apa yang disampaikan saat kunjungan. Namun, jika anggaran yang diberikan kecil, jangan sampai hal itu berpengaruh terhadap prestasi yang didapatkan atau terjadinya degradasi, paling tidak dapat mempertahankannya.
“Nanti kita kaji bersama eksekutif agar bisa diakomodir. Harapan saya sih bisa, mudah-mudahan ada waktu untuk membahas ini. Karena mereka juga membutuhkan anggaran untuk kegiatan dan pembinaan,” tukasnya. (Nm/red)