SERANG, – Beda halnya dengan kota/kabupaten lain yang ada di Provinsi Banten sudah memasuki musim penghujan. Namun, salah satu daerah Kabupaten Serang tepatnya berada di Serang Utara justru masih mengalami musim kemarau, hingga mengalami kekeringan.
Salah satu daerah yang masih mengalami kemarau yaitu berada di Kecamatan Tirtayasa tepatnya pada Desa Sujung, Kabupaten Serang. Akibat dari hal itu, warga setempat harus membeli air untuk kebutuhan sehari-harinya.
“Kemarau di tahun ini sangat luar biasa panjangnya, saking panjangnya daerah kami mengalami kekeringan yang sangat dahsyat, dan saat ini warga Desa Sujung Kecamatan Tirtayasa, salah satunya mereka setiap hari harus membeli air isi ulang galon untuk keperluan mandi, cuci, wudu dan sebagainya,” ujar salah satu warga setempat Muhit, Kamis (29/11)
Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten Serang seharusnya memikirkan hal ini. Sebab, air merupakan salah satu sumber kehidupan yang digunakan untuk sehari-hari.
“Secara umum Provinsi Banten terdata memiliki sekurang-kurangnya lebih dari 1.000 sumber mata air yang tesebar di tiga Kabupaten, salah satu diantaranya adalah Kabupetan Serang,” katanya.
Ia menjelaskan dua sungai yang cukup besar diantaranya Sungai Ciujung dan Sungai Cidurian, namun sungai tersebut tidak layak untuk dikonsumsi akibat dari limbah industri sekitar. Pihaknya pun mendesak kepada Pemerintah Kabupaten Serang untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Melihat fenomena ini kami para pemuda desa menyesalkan atas penyelesaian masalah pengelolaan air di Kabupaten Serang yang tak berujung,” jelasnya.
Disamping itu, Ketua Gerakan Mahasiswa Serang Utara (GAMSUT) Imron Nawawi mengatakan kekeringan yang masih terjadi khususnya di daerah Kabupaten Serang harus menjadi tugas Pemerintah Kabupaten Serang.
“Kekeringan di tahun ini menjelang 5 bulan lamanya, akan tetapi pemerintah sampai saat ini masih diam tutup mata dan telinga nya,” katanya.
PDAM Tirta Al Bantani kata Imron, sebagai salah satu BUMD di Kabupaten Serang disebut tidak mempunyai solusi, karena tidak pedulinya terhadap kepentingan masyarakat Kabupaten Serang.
“Di bulan agustus kemaren mencengangkan bahwa PDAM akan di stop, sementara sampai oktober dikarenakan dalihnya ada pembangunan sungai di wilayah Pamarayan. Akan tetapi sampai detik ini sudah mau menginjak bulan desember, PDAM masih belum mengalirkan air ke masyarakat yg menjadi konsumen nya,” katanya
Ia menilai PDAM Tirta Al Bantani telah gagal dalam mengelola sumber daya air untuk disalurkan di Kabupaten Serang, khususnya Serang Utara. Sehingga, pihaknya pun mengancam akan geruduk kantor PDAM Tirta Al Bantani.
Kami akan gruduk kantor PDAM Tirta Al Bantani kalo sampai besok nanti tidak menyalurkan air bersih ke masyarakat di Kabupaten Serang,” tukasnya. (Nm/red)