SERANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Serang lakukan uji emisi kendaraan roda empat di area Kota Serang Baru (KSB), Selasa (3/12).
Pantauan di lokasi, setiap kendaraan roda empat yang melintas dihentikan oleh petugas untuk memeriksa kelengkapan kendaraan dan menguji emisi dengan menggunakan alat opacity smoke meter.
Tujuan dilakukannya uji emisi tersebut juga untuk mengetahui kadar emisi dari gas buang pada setiap kendaraan yang ada di Kota Serang.
Kasi Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang Murtafia, mengatakan bahwa uji emisi
dilakukan karena kendaraan menyumbang
polusi udara dari emisi gas buangnya.
“Itu untuk mengetahui kadar emisi udara
dari gas buang kendaraan karena Kota
Serang sekarang sudah penuh dengan
kendaraan bermotor,” ujarnya.
Untuk kendaraan yang di uji, kata Murtafia, rata-rata kendaraan yang berumur diatas 2010. Jika nanti tidak lulus uji emisi maka harus di servis.
“Kalau umur kendaraan rata-rata diatas 2010. Nanti kalau memang tidak lulus ketika uji tes emisi maka kendaraan tersebut harus segera dilakukan servis,” tambahnya.
Saat ditanya mengenai sanksi bagi yang tidak lulus, dirinya mengaku baru hanya sebatas imbauan saja untuk disegerakan servis.
“Sanksinya sih belum ada, karena kan belum ada perda tentang emisi karbon. Jadi baru sebatas imbauan saja. Namun sementara dari uji emisi hari pertama baru 250 kendaraan yang diuji dengan kelulusan ambang batas 99%, dan tidak lulus ada 1%,” jelasnya.
Ia mengatakan akan melakukan tes di dua tempat lagi untuk mengejar target yang akan diperiksa kendaraannya.
“Targetnya kan 1500 kendaraan, sisa dua hari lagi, nanti akan dimaksimalkan pemeriksaan,” ungkapnya
Teknisi Uji Emisi, Bintang Pamungkas mengatakan uji emisi tersebut dilakukan untuk mengontrol dampak buruk dari karbon yang dihasilkan kendaraan.
“Ya ini kita lakukan untuk mendukung program ‘Biru Langitku’ dimana setiap kendaraan khusus kendaraan yang diatas 2010 diupayakan emisinya bagus semua yaitu pada rentang dibawah 1,5% kandungan karbon yang dihasilkannya,” tukasnya. (Nm/red)