Updatenews.co.id – Jumlah wisatawan yang mencapai 5,7 juta orang pada 2018 belum membuat Pemerintah Kota Semarang berhenti berinovasi. Pemkot Semarang pun makin giat mengembangkan wisata kearifan lokal.
“Akan kita arahkan, wisatawan itu tidak hanya ke Sam Poo Kong, Lawang Sewu, Kota Lama, atau Semarang Bridge Fountain, tapi juga masuk ke pariwisata yang mengutamakan kearifan lokal seperti di Gondoriyo ini,” ungkap Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dalam keterangan tertulis, Senin (2/12/2019).
Kelurahan Gondoriyo memiliki destinasi baru bernama Curug Gondoriyo dan berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi wisata kearifan lokal yang menarik.
“Saya mendengar ada namanya curug di Gondoriyo kurang lebih pada awal tahun 2019. Kemudian diberi lampu-lampu, dibuat spot foto-foto instagramable dan alhamdulillah jadi viral,” ungkap pria yang akrab disapa Hendi ini.
Curug Gondoriyo mulai awal tahun ini menarik banyak minat wisatawan salah satunya karena pengelola mempercantik curug saat malam hari menggunakan lampu warna-warni. Curug setinggi 20 meter ini juga unik karena terdapat gua sepanjang 2.5 meter di dalam air terjun. Meski demikian, menurut Hendi Curug Gondoriyo masih memerlukan pembenahan.
“Tempat pariwisata itu yang pertama adalah aksesnya harus gampang. Aksesibilitas itu macam-macam, mulai dari transportasi umumnya sampai jalan masuknya,” ungkapnya.
Hal tersebut diungkapkan karena saat berkunjung pertama kalinya ke curug tersebut Hendi menilai akses jalan susah dijangkau. Pihaknya pun meminta kepada dinas terkait agar akses jalan diperbaiki berupa paving blok pada akhir tahun ini.
Ia juga berpesan agar Gondoriyo menggelar atraksi kesenian sebagai pemikat wisatawan secara kontinyu.
“Kesenian itu harus rutin diadakan, sehingga orang datang ke sini tidak hanya menikmati kecantikan curug ini tapi juga ada event atraksi, ada lesung, setap hari ada yang masak jenang, jangan setahun sekali,” pesan Hendi.
Gondoriyo memiliki sejumlah kesenian yang dapat dikategorikan sebagai wisata kearifan lokal karena memiliki sejumlah kesenian berupa Susrukwangan & Gejluk Lesung. Hingga ragam kuliner lokal seperti Jenang Gondoriyo, Nasi Bleduk dan Wedang Sinom. (Fr.red)
Sumber ; Detik.com