SERANG, – Satu tahun kepemimpinan Syafrudin dan Subadri yang mempunyai jargon ‘Aje Kendor’ disebut telah gagal dalam merealisasikan jani-janjinya. Atas dasar hal tersebut, mahasiswa dari organisasi Serikat Mahasiswa Sosialis Demokratik (SWOT) dan HMI MPO gelar unjuk rasa di Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Serang.
Mereka menilai bahwa Syafrudin dan Subadri tidak menepati janji-janji mereka selama satu tahun telah memimpin Kota Serang.
Mahasiswa juga telah melakukan penyegelan gerbang Puspemkot Serang menggunakan rantai dan gembok serta banner yang bertuliskan ‘Gedung Ini Kami Segel, Aje Kendor Gagal’.
“Kita ketahui bersama bahwa banyak janji dari Syafrudin-Subadri tidak terpenuhi hingga satu tahun ini. Seperti program 100 hari kerja, yang bahkan sudah setahun ini tidak ada progres sama sekali,” ujar koordinator aksi, Nur Iman Zamsani, seusai aksi, Kamis (5/12).
Terkhusus untuk penataan PKL, ia mengatakan bahwa Aje Kendor bukan melakukan penataan, namun melakukan penggusuran berkedok relokasi.
“Berdasarkan Perda nomor 4 tahun 2014 tentang Penataan dan Pemberdayaan PKL, apabila Pemkot ingin melakukan relokasi, maka harus menyediakan segalanya. Mulai dari MCK, auning, hingga saluran irigasi,” ucapnya.
Ia pun menyoroti kasus pungli yang terjadi di Kota Serang. Menurutnya, Syafrudin-Subadri ‘kendor’ dalam melakukan pembersihan terhadap birokrat-birokrat yang nakal.
“Seharunya Walikota berstatemen bahwa siapapun yang melakukan pungli, itu harus dipecat. Namun ternyata yang keluar adalah bahasa lihat dulu sejauh mana keterlibatannya. Ini tidak memberikan efek jera,” katanya.
Sehingga, ia menuntut kepada Syafrudin-Subadri agar dapat segera merealisasikan program 100 hari kerja yang mereka canangkan. Selanjutnya, mereka juga menuntut agar Aje Kendor dapat segera memecat oknum pegawai yang terindikasi melakukan pungli.
“Terakhir, kami menuntut agar Syafrudin-Subadri untuk melakukan konferensi pers dan meminta maaf kepada masyarakat Kota Serang, karena belum menyelesaikan janji yang pernah diucapkan. Jika tidak, lebih baik mundur,” tegasnya. (Nm/red)