SERANG – Untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan skill serta bertanggung jawab untuk meningkatkan taraf kesehatan, Medical Engineer (ME) gelar Seminar dan Workshop Hecting Modern Basic level khusus untuk perawat dan bidan diseluruh Banten.
Acara yang digelar di aula Pendopo Kabupaten Serang tersebut di ikuti oleh ratusan mahasiswa dari seluruh Banten yang berasal dari kampus kesehatan, Minggu (15/12).
Ketua pelaksana Intan Ayu Lestari mengatakan, acara tersebut untuk memberikan materi dan pelatihan untuk peserta agar mengetahui metode dan Teknik Hecting.
“Dalam hal ini kami juga memberikan legalitas untuk perawat dan bidan dalam melaksanakan hectingnya,” ujarnya.
Selain itu, ilmu hecting kata Intan, sangat penting untuk dipelajari. Karena tindakan hecting ini untuk melakukan tindakan bagi pasien pendarahan.
“Karena untuk sebagain luka kaya pendarahan yang bisa mengancam jiwa dan cacat, itu bisa beresiko kalo tidak bisa lakukan tindakan hecting bagi pasien yang pendarahan,” katanya.
Ketua Megical Enginer (ME) dr. Muhammad Rezaalka menjelaskan helte seminar dan workshop tersebut merupakan sarana latihan untuk mengurangi kesalahan ketika melakukan hecting.
“Sebelum pelatihan, ketika kami coba, pasien ada beberapa jaitan yang kurang itu kita perbaiki nya disini. Sekarang model nya itu pasien safety, agar tidak ada kesalahan-kesalahannya,” ucapnya.
Kedepan, lanjut Reza, untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk mengetahui tentang hal tersebut. Dirinya juga berharap peserta dapat optimal untuk kedepannya.
“Masyarakat awam itu harus tahu tentang hal kesehatan. Target peserta kita sudah mencukupi untuk memberikan ilmu pengetahuan tentang teknik hecting,” katanya.
Salah satu peserta yang berasal dari kampus Universitas Faletehan, Ismawati mengatakan dari acara tersebut mendapatkan banyak pengetahuan yang belum diketahui khususnya untuk perawat.
“Kita tahu surat perizinan dan cara-cara perizinan perawat bagaimana, apalagi hecting itu tugas kita. Bagaimana nanti kita ditugasin seperti itu lebih baik lagi,” jelasnya.
Diketahui acara tersebut dihadiri kurang lebih 300 peserta dari berbagai kampus yang ada di Banten, juga memberikan santunan anak yatim yang diambil dari registrasi peserta. (Nm/red)