TANGSEL – Plesiran di Kota Tangerang Selatan, tak lengkap rasanya jika tidak menjajahi kulinernya yang beragam, terutama menu-menu makanan yang sifatnya kontemporer. Salah satunya Kafe Ear House yang terletak di Pamulang, Tangerang Selatan yang memiliki keunikan pada konsepnya.
Kafe ini dikelola oleh duo band indie yang namanya sudah mencuat di seantero Indonesia, yaitu Endah ‘n Resa. Ditemui di Kafe Ear House, Endah Widiastuti selaku salah satu pengelola menceritakan hal mendasar tentang Kafe Ear House.
“Sebenernya karena Earhouse, EAR singkatan Endah ‘n Rhesa. Aku dan Mas Rhesa punya ide untuk bikin satu tempat, intinya sebenarnya menjadi wadah kreatif untuk komunitas-komunitas, seperti bermusik, atau talkshow, atau apapun itu yang sifatnya menunjukan kreatifitas,” paparnya pada reporter UpdateNews.co.id, Senin (16/12/2019)
Endah dan tim yang lain menginisiasi Kafe Ear House sebagai salah satu wadah kreatif anak muda di Tangerang Selatan dalam segala bentuk. Seperti halnya musik, sastra, stand up comedy dan lainnya.
“Sebenernya menjadi wadah kreatif untuk komunitas-komunitas, seperti bermusik, atau talkshow, atau apapun itu yang sifatnya menunjukan kreatifitas,” ungkapnya sambil tersenyum sumringah
Seyogyanya, Ear House merupakan sebuah kafe yang dilatarbelakangi sepasang musisi. Tak heran, Ear House sendiri dikonotasikan sebagai sifat apresiatif orang yang berperan sebagai pendengar yang baik.
“Kata ‘ear’ itu kan dimaknai sebagai mendengar. Jadi ya jika diartikan, rumah untuk mendengar. Orang yang mendengar biasanya akan maju ke dalam sebuah tahap apresiatif,” jelas Endah dengan dahi yang dikerutkan
Kafe Ear House dimulai dengan idealisme antara Endah Widiastuti dan Rhesa Aditya. Dikonsepkan dengan kegiatan seni-seni kontemporer. Hal itu menjadi indikator utama terbentuknya Ear House. Tidak menutup kemungkinan, keduanya mengikutsertakan setiap orang yang berkontribusi disana.
“Ini memang karena idealisme aku dan Mas Rhesa. Banyak kegiatan musiknya atau banyak kegiatan kreatifnya. Yang kedua menu disini juga memang menu rumahan. Kadang-kadang menunya memang temen-temen disini yang bikin,” terangnya
Selain itu, ia memaparkan bahwa setiap orang yang bekerja di Ear House merupakan mahasiswa dan bekerja dengan sistem part time.
“Yang bekerja disini rata-rata part time. Mereka rata-rata mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM). Tujuannya juga untuk membangun ekosistem yang kuat di Pamulang,” paparnya
Beberapa hal yang membedakan antara Kafe Earhouse dengan kafe lainnya, ialah setiap Senin malam, Endah berinisiasi membuat ruang kolektif yang dinamakan Song Writing Club. Sifatnya pun terbuka, semua kalangan boleh ikut bergabung dengan bebas tanpa terikat.
“Semua orang boleh masuk, tidak ada pendaftaran, tidak ada keterikatan, misalnya bosan boleh cabut. Ada yang sering nulis lagu, ada yang belum pernah bikin lagu. Boleh datang kesini, setiap senin malam. Intinya kami disini sama-sama sharing tentang bikin lagu. Akhirnya menulis lagu menjadi salah satu opsi yang menyenangkan,” ujarnya dengan penuh apresiasi
Song Writing Club juga terkesan tidak merepotkan para penggiatnya. Endah pun terkadang memberikan bekal dan pekerjaan rumah terkait hal-hal apasaja yang diusung oleh para penggiatnya.
“Karena sifatnya kami juga saling mendengar saja satu sama lain. Tugas aku disini kayak ngasih PR aja, nggak susah-susah sih,” ungkapnya
Terkadang, beberapa elemen musik diselaraskan dengan tema yang beragam.
“Topik misal tentang lingkungan hidup, kebersihan, pendidikan, tentang apapun. Kita juga mempelajari tentang majas-majas, puisi, atau beberapa literasi. Akhirnya pun melebar ke banyak seni ya,” pungkasnya. (Gilang/Red)