LEBAK – Sudah memasuki lima hari pasca banjir bandang yang menerjang Kabupaten Lebak khususnya Desa Sajira Mekar, belum ada alat berat untuk membersihkan puing-puing dan lumpur.
Warga keluhkan hal itu, salah satunya warga Kampung Sajira Timur, Jajang Nurjaman, mengatakan alat berat seperti beko dan dump truk masih belum masuk ke wilayahnya hingga hari ini.
“Belum ada, padahal akses memungkinkan masuk kesini, tapi belum ada aja,” kata Jajang, senin (6/1).
Jajang mengatakan, akibat tidak adanya alat-alat berat tersebut, proses pembersihan puing-puing serta lumpur masih terbilang lambat.
“Kalo hanya mengandalkan losbak losbak milik warga itu lambat, buktinya sampai hari ini paling hanya dikisaran 20 persen saja sampah, puing dan lumpur terangkut,” sambungnya.
Ia mengatakan, tanpa bantuan alat berat, proses pembersihan akan memakan waktu yang cukup lama hingga berbulan-bulan.
“Sekarang kalau hanya mengandalkan tenanga, masyarakat juga kan kelelahan, tenaga banyak yang terkuras, dan itu memang wajar sebab sampah puing serta lumpur lumayan banyak sekali,” imbuhnya.
Ia menegaskan, seharusnya Pemkab Lebak mampu memetakan wilayah terdampak dan tidak terdampak. Jika hal itu terpetakan, maka akan lebih mudah daerah-daerah yang membutuhkan alat berat.
“Bantuan oprasional seperti dumb truck dari pemerintah amat lambat, padahal masyarakat sangat membutuhkan itu,” katanya.
Dirinya berharap, pemerintah agar segera melakukan tindakan, serta juga berharap kepada media untuk bisa membantu menyebarkan informasi tersebut agar Pemkab Lebak, Pemrov hingga Pemerintah Pusat bisa mengetahuinya.
“Mungkin sih mereka belu tau kekurangan apa saja yang dibutuhkan para terdampaak, ya semoga lewat media terbantu untuk mengabarkan dan segera bereaksi. (Nm/red)