SERANG – Satu rumah roboh milik seorang nenek berusia 70 tahun, Marsiyah di Kampung Lemah Abang tepatnya di RT 014 RW 03, Kelurahan Warung Jaud, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, hingga menimpa tubuh dirinya sampai korban meninggal. Atas kejadian tersebut, Ketua DPRD Kota Serang Budi Rustandi langsung tinjau ke lokasi, sekaligus untuk bertakziyah.
Ia sempat melihat bagian rumah yang roboh dan mengakibatkan hilangnya nyawa Marsiyah. Setelah itu, Budi menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga korban atas meninggalnya Marsiyah dalam musibah itu.
Budi juga memberikan beberapa bantuan kepada keluarga yang ditinggalkan. Salah satunya berupa uang tunai yang tidak diketahui nominalnya.
Saat diwawancara, Budi mengaku awal mula dirinya tahu mengenai kejadian tersebut, setelah ada salah seorang warga yang memberikan kabar kepada dirinya melalui media sosial Facebook.
“Saya langsung menuju ke lokasi. Dan Alhamdulillah, ternyata Pemkot Serang sudah bergerak untuk memberikan bantuan kepada keluarga korban. Dari Dinsos, BPBD, Kecamatan, Kelurahan, semua turun,” ujar Budi.
Ia mengatakan, dirinya telah memerintahkan kepada lurah agar segera melakukan pendataan rumah warga yang sudah tidak layak huni dan harus segera diperbaiki. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya rumah roboh kembali.
“Karena setelah kami lihat-lihat, banyak rumah di sekitar sini yang memang kondisinya sudah tidak layak. Butuh perbaikan. Seperti disana (menunjuk salah satu rumah yang temboknya disangga bambu), itu harus segera diperbaiki,” ucapnya.
Budi pun berpesan kepada keluarga yang ditinggalkan, agar tetap tabah dalam menghadapi cobaan tersebut.
“Semoga almarhumah dapat ditempatkan di surga. Dan semoga keluarga yang ditinggalkan dapat tabah,” harapnya.
Sementara, Lurah Warung Jaud, Safuri mengatakan, sebelum kejadian yang menimpa nenek Marsiah hingga meninggal dunia, pihaknya sudah melakukan pendataan terkait Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
“Sebelum kejadian kami sudah mendata. Dua Minggu yang lalu dari Dinas Perkim Kota Serang minta data tersebut, kemudian kami instruksikan kepada RT dan RW untuk mendata rumah tidak layak huni di Kelurahan Warung Jaud, terutama di Kampung Lemah Abang merupakan sentra rumah tidak layak huni,” ujarnya.
Ada sebanyak 50 persen, kata Safuri, kondisi fisik rumah di Kelurahan Warung Jaud yang masih menggunakan batu bata mentah untuk bangunan rumah. Sehingga, hal itu yang menjadi tidak kuatnya bangunan rumah untuk menahan beban, ditambah lagi di musim penghujan ini.
“Bahan bangunan nya itu dari batu bata mentah (batu bata yang belum dibakar-red), karena perekonomian masyarakat kurang. InsyaAllah semua ini akan di data untuk RTLH, proses pendataan itu kemarin karena adanya cuaca extrem sampai menimpa dan ada korban seperti ini.
Pihaknya berharap kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Serang untuk lebih memprioritaskan Kelurahan Warung Jaud, dengan banyaknya rumah warga yang tidak layak huni, khususnya di Kampung Lemah Abang.
“Harapan kami pemerintah terkait lebih peduli di wilayah kami di prioritaskan, agar lingkungan rumah rumah warga kami bisa layak huni,” harapnya. (Nm/red)