UPDATENEWS, – Puluhan orang mengenakan seragam mirip militer menyambut Wilujengan Keraton Agung sebagai pertanda hadirnya Kerajaan Agung Sejagat (KAS). Pimpinan tertinggi KAS dipanggil Sinuhun dan Kanjeng Ratu. Mereka mendirikan kerajaan di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Pasangan bernama asli Totok Santosa Hadingingrat dan Dyah Gitarja itu mengklaim sebagai penguasa dunia yang kembali hadir setelah runtuhnya Kerajaan Majapahit. “Keberadaan kami adalah menunaikan janji 500 tahun dari runtuhnya Kerajaan Majapahit tahun 1518,” kata Totok yang bergelar Rangkai Mataram Agung.
Nama KAS yang mereka klaim akan mengubah semua sistem negara baik di bidang keuangan, politik, ataupun pemerintahan. “Keraton Agung memiliki alat-alat kelengkapan yang dibangun dan dibentuk di Eropa, memiliki parlemen dunia yaitu United Nation (UN),” kata Sinuhun alias Totok, seperti dikutif publicanews, Senin (13/1).
Bahkan, Pentagon yang selama ini menjadi simbol militer Amerika Serikat diklaim Totok sebagai milik KAS. Ia pun menyatakan kekuasaannya atasInternational Court of Justice dan Defense Council.
Di balik klaimnya itu, Totok pernah melakukan modus serupa di Yogyakarta pada 2016-2017. Ia membentuk organisasi Jogja Development Committee (Jogja DEC) yang mengiming-imingi akan cairnya uang ratusan triliun dari Bank Dunia.
Totok menarik uang anggota sekitar Rp 3 juta, yang diperuntukkan misalnya untuk membuat seragam. Ia menjanjikan akan segera turun uang bulanan sekitar 100-220 dolar Amerika Serikat.
Wakapolres Purworejo Kompol Andis Arfan Tofani mengatakan sudah melakukan koordinasi dengan Pemkab Purworejo tetapi Ia menyebut belum ada laporan dari masyarakat. “Kami menindaklanjuti sesuatu berdasar laporan,” kata Andis.
Sementara warga sekitar tempat Totok mendirikan kerajaannya mengaku resah karena kegiatan KAS yang kerap tidak mengenal waktu. “Mereka itu tengah malam nyanyi-nyanyi sambil tepuk tangan jadi suaranya membuat warga terganggu,” kata Jumeri, sebelah KAS.
Jumeri mengatakan warga di kampungnya yang ikut Totok baru tiga orang. Ia menyebutkan kebanyakan pengikut KAS yang berjumlah sekitar 425 berasal dari luar Purworejo. (Baca/red)