SERANG – Kota Serang saat ini sedang gencar untuk menyelesaikan persoalan sampah. Saat ini Pemerintah Kota Serang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang memamerkan mesin pengolahan sampah yang di boyong dari Aceh. Mesin tersebut dapat merubah sampah menjadi gas cair, bensin-solar (bensol), bahkan air mineral untuk keperluan konsumsi.
Walikota Serang Syafrudin melihat langsung mesin baru tersebut yang ditempatkan di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cilowong.
“Saya hadir di Cilowong untuk melihat mesin karbon. Mesin ini mesin baru yang datang dari Aceh dan dapat memproduksi asap cair, karbon, bahan bakar seperti bensol. Kemudian juga dapat mengolah air lindi untuk menjadi air bersih bahkan untuk diminum,” ujarnya seusai melakukan kunjungan, Jumat (17/1).
Teknologi tersebut, menurut Syafrudin, merupakan jawaban atas permasalahan sampah yang ada di Kota Serang. Dirinya sangat menyambut baik adanya mesin pengolah sampah tersebut.
“Ini teknologi yang luar biasa. Hasil rekayasa dari anak negeri. Nanti ini dapat menjadi jawaban atas persoalan sampah di Kota Serang,” ucapnya.
Sementara, Kepala DLH Kota Serang, Ipiyanto menjelaskan, mesin karbon Gen 5 start up kini beroperasi di TPA Cilowong untuk menyelesaikan masalah sampah yang ada di Kota Serang.
“Menyelesaikan masalah timbulan sampah menjadi karbon aktif, dan masalah limbah air lindi menjadi biopestisida dan pupuk (2 in 1), masalah plastik menjadi fuel premium, Karosene, solar dan biji plastik, serta menghasilkan listrik yg distore di battery mobil 70 A dan 12 Volts, ini merupakan teknologi karbonisasi Dr. Ishenny’s,” katanya.
Ia mengatakan, saat ini mesin tersebut masih pada tahap uji coba.
“Jadi ini masih uji coba, jadi belum ada harganya. Kalaupun nanti jadi, kami akan lakukan kerjasama bentuknya. Jadi sekarang masih uji coba dalam kurun waktu tiga sampai enam bulan. Baru kami akan lakukan kerjasama,” ucapnya.
Menurutnya, mesin tersebut menghasilkan satu ton karbon untuk setiap lima ton pengolahan sampah dan juga dapat menghasilkan beberapa liter minyak.
“Nah saya secara pribadi melihat potensi tersebut, langsung meminta kepada Doktor Isni selaku pembuat mesin, agar dapat menyediakan tiga mesin pengolah sampah untuk uji coba di Kota Serang,” tuturnya.
Ia mengaku, pihaknya sangat terbantu dengan adanya mesin pengolah sampah ini. Karena dengan adanya mesin pengolah sampah ini, visi dari Walikota dan Wakil Walikota Serang dapat dengan mudah terwujud.
“Target yang akan diselesaikan oleh Walikota dan Wakil Walikota adalah kebersihan. Oleh karena itu, mesin ini sangat sesuai dengan visi dari mereka,” ucapnya.
Ia mengaku, apabila mesin itu terbukti efektif untuk menangani sampah, pihaknya akan menaruh beberapa mesin lagi di beberapa kelurahan untuk dapat diolah langsung di setiap kelurahan.
“Sekarang kita memiliki 6 kecamatan. Maka kira-kira kami akan menambah 30 hingga 36 unit mesin lagi jika memang efektif. Penempatannya ini akan kami sesuaikan dengan jumlah volume sampah. Misalkan Kecamatan Serang dengan Kecamatan Cipocok Jaya itu kan volume sampahnya tidak sama,” katanya.
Ia menuturkan, target pengolahan sampah setiap harinya menggunakan mesin ini yaitu 10 ton. Artinya, dalam sehari mesin tersebut ditarget dapat menghasilkan 2 ton karbon.
“Nanti, kami akan memanfaatkan karbon tersebut baik untuk dijual ataupun lainnya. Karena prinsip kami, sampah itu harus dapat dirupiahkan,” tukasnya. (Nm/red)