SERANG – Meski Kota Serang menjadi Ibu Kota di Provinsi Banten, tetapi Kota Serang memiliki garis kemiskinan tertinggi dibandingkan dengan tiga kota lainnya di Provinsi Banten. Namun secara keseluruhan, mulai dari periode Maret hingga September 2019, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 7,5 ribu, atau dari 378,83 ribu menjadi 371,28 ribu.
Demikian hal itu dikatakan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, Adhi Widiana, menurutnya saat ini garis kemiskinan terendah jika dalam persen dipegang oleh Kota Tangerang Selatan, dibandingkan Kota Serang berada di angka 5,40 persen.
“Peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi non makanan, seperti perumahan, sandang, pendidikaan hingga kesehatan,” katanya
Lebih lanjut ia mengatakan, pada September 2019 komoditi makanan terhadap garis kemiskinan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan kondisi bulan Maret 2019.
“Pada September 2019, sumbangan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan tercatat sebesar 71,61 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan kondisi Maret sebesar 71,66 persen,” ucapnya.
Menanggapi hal itu, Wakil Walikota Serang Subadri Ushuludin mengatakan Pemkot Serang tidak dapat menjadikan seluruh masyarakat di Kota Serang menjadi kaya, namun, ia mengaku pihaknya terus berupaya untuk mengentaskan kemiskinan di Kota Serang.
“Memang untuk mengentaskan kemiskinan tidak begitu mudah dilakukan, apalagi sampai memjadikan semua masyarakat menjadi kaya,” katanya, Senin (20/1).
Ia menuturkan, upaya yang dilakukan untuk hal itu sudah dirancang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemkot Serang yang disalurkan di semua OPD.
“Kami juga memiliki langkah-langkah yang dapat mengentaskan kemiskinan, dan salah satu upaya itu melalui program-program yang dimiliki semua OPD,” ujarnya.
Ada beberapa program, kata Subadri untuk menekan angka pengangguran, melalui OPD seperti Dinas Sosial (Dinsos) melakukan bantuan dan pelatihan. Hal itu dilakukan untuk lari dari predikat miskin, dan membawa Kota Serang menjadi kota yang berdaya dan berbudaya
“Dan OPD diantaranya Dinas Ketenagakerjaan dan Tranmigrasi (Disnakertrans) dengan cara membuka lapangan kerja, dan membangun sinergi dengan perusahaan yang berdomisili di Kota Serang,” katanya.
Dirinya menegaskan, saat ini Pemkot Serang terkonsentrasi untuk membangun Kota Serang, dengan salah satunya yaitu mengentaskan kemiskinan.
“Selain itu, ada juga dalam bentuk pembangunan-pembangunan, seperti pembangunan Banten lama untuk pengembangan ekonomi masyarakat Kota Serang. langkah tersebut merupakan kepedulian Pemkot Serang terhadap kemiskinan,” tukasnya. (Nm/red)