SERANG, Updatenews.co.id – Pekan keempat pasca banjir bandang di Kabupaten Lebak data rumah ruksak belum diserahkan kepada Pemerintah Pusat. Pasalnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten masih menunggu verifikasi data rumah ruksak dari pemkab lebak.
Plt Kepala BPBD Banten Kusmayadi mengatakan, sampai saat ini pemrpov Banten masih menunggu data resmi dari pemkab Lebak terkait rumah yang mengalami kerusakan, dari catatan BPBD Banten hampir 3 ribu lebih rumah yang terdampak.
“Ada 1110 unit rumah terendam, 521 unit rumah rusak ringan dan 1410 unit rumah rusak berat. Tapi fixnya nanti menunggu laporan dari BPBD Lebak,” jelasnya Minggu, (26/1/2020)
Ia mengaku, BPDB akan secepatnya melakukan pemantapan data rumah rusak. Setelah melakukan pemantapan, pihaknya akan segera melimpahkan data tersebut ke pemerintah pusat untuk ditetapkan hunian tetap.
“BPBD Banten terus memantapkan data rumah rusak akibat banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Lebak. Nantinya akan kami (BPBD-red) serahkan ke pemerintah pusat untuk dilakukan pembangunan hunian tetap bagi korban terdampak bencana,” paparnya
Dikatakan Kusmayadi, pihaknya baru menerima rekapitulasi jembatan yang mengalami kerusakan akibat bencana. Kata dia, menurut laporan dinas PUPR Banten ada dua jembatan yang menjadi kewenangan Provinsi Banten yang akan diperbaiki.
“Keduanya yakni jembatan Cinyiru dan Ciberang. Sejauh ini DPUPR tengah melakukan kajian untuk melakukan proses pembangunan kedua jembatan tersebut,” tandas Kusmayadi.
Diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan anggaran 55,5 Miliar untuk membangun 1.110 unit rumah bagi korban banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak, angka tersebut kemungkinan akan bertambah lantaran masih dilakukan pendataan oleh pemerintah daerah. (Jen/red)