SERANG, – Paguyuban Pedagang Kecil (PPK) Pasar Karangantu bakal datangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Serang untuk membahas soal relokasi pedagang dari Pasar Karangantu ke Pasar Margaluyu. Karena, para pedagang sempat menolak dan tidak hadir dalam pengundian kios di Margaluyu pada Jumat (24/1).
Salah satu anggota PPK Pasar Karangantu, Heri mengatakan, pihaknya mendatangi kantor DPRD Kota Serang untuk membahas relokasi pedagang. Bahkan, ia juga meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Serang juga turut menyelesaikan persoalan tersebut dan mencari solusi terbaik bagi para pedagang.
“Kami akan datangi DPRD untuk membahas soal relokasi ini. Kemudian dari Pemkot Serang juga seharusnya ikut menangani persoalan ini. Soalnya retribusi dari pasar itu masuknya ke pemkot semua. Kemudian, pedagang yang ikut pengundian itu hanya tau mereka dapat kios, tapi tidak tahu kedepannya seperti apa,” katanya, Senin (27/1).
Heri menuturkan, sebagian besar para pedagang tidak hadir pada saat kegiatan sosialisasi dan pengundian kios pedagang di Pasar Margaluyu. Menurutnya, yang hadir pada saat itu hanya pedagang yang tidak memiliki kios di Pasar Karangantu.
“Jadi cuma pake karung, menggelar di pinggir jalan. Karena sebagian besar paguyuban kami tidak hadir di sana (Pasar Margaluyu),” katanya.
Heri mengaku, ia bersama anggota PPK lainnya pada malam sebelum pengundian telah menyepakati untuk tidak hadir dalam kegiatan pengundian kios dan sosialisasi.
“Jadi kami sudah sepakat untuk tidak datang, karena ketidakhadiran itu bentuk penolakan kami untuk dipindahkan. Tapi memang, ada beberapa pedagang yang datang, mereka beralasan ingin berdiri sendiri, dan memang belum punya kios di sini (Pasar Karangantu),” ujarnya.
Heri juga menjelaskan bahwa anggotanya dengan pedagang lain sempat berdebat terkait relokasi yang dilakukan Disperindagkop dan UKM Kota Serang.
“Tapi sebagian kecil saja yang hadir dan beradu argumen bersama kami. Dan saya sudah bilang, kalau kita ini harus satu suara, dan saya tidak bisa memaksa pedagang yang memang mau ikut,” ucapnya.
Heri pun mempertanyakan status kepemilikan kios yang akan ditempati para pedagang nanti. Sebab, Disperindagkop dan UKM hanya mengatakan kios tersebut gratis.
“Kedepannya kan kami tidak tahu seperti apa. Karena di Pasar Karangantu ini ada proses jual beli, dan ada hak guna bangunan (HGB). Nanti kalau di sana gimana,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Industri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperdaginkop dan UKM) Kota Serang Yoyo Wicahyono mengatakan, relokasi pasar memang akan ada penolakan di setiap daerah.
“Memang biasa seperti itu, mana ada memindahkan pasar bisa mulus. Pedagangnya pindah dengan sukarela. Jokowi saja sampai 40 kali melakukan sosialisasi sewaktu menjabat Wali Kota Solo,” tuturnya.
Namun, ia tidak mengetahui terkait pengundian yang dilakukan pada Jumat (24/1). Namun, sebagian pedagang di Pasar Karangantu pun ikut melakukan pengundian di Pasar Margaluyu.
“Kebetulan saya tidak sampai ke pengundian, hanya memberikan sosialisasi saja. Tapi kalau penolakan itu sudah biasa, yang hadir sosialisasi dan pengundian pun sekitar 40 persen pedagang hadir, dari 160 pedagang,” ucapnya.
Yoyo mengatakan, ada sebanyak 100 kios yang siap pakai di Pasar Margaluyu. Sisanya, sekitar 60 pedagang lainnya akan disiapkan tenda darurat untuk sementara.
Q”Tahun depan baru kami bangun lagi untuk pedagang yang di tenda darurat. Lahan kami juga masih ada, jadi nanti kami lihat dulu seperti apa di sana (Margaluyu),” tukasnya. (Nm/red)