SERANG – Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Serang setiap tahunnya terus bertambah, hingga saat ini pengangguran terbuka di Kota Serang hampir mencapai 10 ribu. Hal itu dikarenakan, ketersediaan lapangan kerja dengan para pencari kerja yang terutama lulusan SMK maupun perguruan tinggi di Kota Serang yang tidak seimbang.
Demikian hal itu dikatakan oleh Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Serang, Akhmad Banbela, menurutnya pengangguran yang saat ini terus bertambah di Kota Serang lebih di dominasi oleh usia produktif.
“Saat ini pengangguran terbuka di Kota Serang hampir 10 ribu dan setiap tahunnya bertambah. Hal itu di dominasi oleh usia 18-25 tahun,” ujarnya kepada Updatenews saat ditemui di kantornya, Selasa (28/1).
Ia mengatakan, karena Kota Serang sebagai Ibu Kota Provinsi Banten, maka dijadikan tempat untuk mencari kerja dari daerah luar Kota Serang.
“Kota Serang ini unik, para pencari kerja yang berasal dari sekitar Kota Serang itu datang ke Kota Serang. Secara kasat mata pengangguran di Kota Serang itu banyak pengangguran, sehingga selalu di kritisi,” katanya.
Ia menjelaskan, ketersediaan lapangan pekerjaan yang minim di Kota Serang, karena tidak ada industri skala besar yang menampung pekerja lebih banyak. Namun, di Kota Serang hanya memiliki Hypermarket, ritel-ritel, perbankan, Finance, selebihnya industri kecil dan menengah.
“Industri kecil dan menengah ini hampir rata-rata hanya memperkejakan dibawah 10 orang. Dan itu tidak menjadi konsentrasi oleh Disnaker untuk menginventarisasi IKM tersebut sebagai penyedia lapangan pekerjaan, dan IKM ini tidak dikenakan ketentuan wajib menerapkan imbalan sesuai UMK Kota Serang,” katanya.
Dirinya mengaku kesulitan untuk mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Kota Serang. Karena, tidak seimbangnya ketersediaan lapangan kerja dan pencari kerja.
“Disnakertrans menyikapi program pemerintah pusat yaitu programnya pak Jokowi, fokus pada pembangunan SDM yaitu peningkatan keterampilan pencari kerja. Ternyata yang namanya alumni baik perguruan tinggi dan SMK, kenyataannya itu mereka siap latih belum bisa langsung masuk bursa kerja provinsi, nasional apalagi internasional,” jelasnya.
Dengan anggaran yang terbatas, kata Banbela, Disnakertrans Kota Serang mengupayakan para pencari kerja untuk dilatih secara keterampilannya.
“Pertama tentu saja mencari peluang melihat dan bertanya kepada pemerintah pusat terutama kementerian tenaga kerja program pelatihan yang dilaksanakan BBLKI yang tersebar di setiap daerah,” ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga mengirimkan ke setiap daerah untuk menampung para pencari kerja yang berada di Kota Serang.
“BBLK di Bandung membuka peluang di daerah daerah, kami juga mengirim untuk spesialis otomotif dan spesialisasi Nissan dan Mitsubishi, kemudian kementrian juga bekerja sama dengan otomotif tersebut,” tukasnya. (Nm/red)