SERANG,Updatenews.co.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang menyebut awal tahun 2020 menerima data positif yang terkena penyakit Demam Berdarah mencapai 23 kasus, sementara tahun 2019 mencapai 315 Kasus.
Demikian diungkapkan Riris Budiarni Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) saat ditemui diruangannya, Dinkes Kabupaten Serang, Kamis (30/1/2020)
Ia menjelaskan, Terkait daerah yang paling banyak kasus DBD, yaitu Kramat Watu, untuk itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat memperhatikan kebersihan.
“Sekarang ini musim pancaroba, kadang panas kadang hujan. Jadi, tolong perhatikan kebersihan rumah,” imbaunya.
Dikatakan Riris, untuk mengatasi nyamuk sebenarnya tidak susah, asalkan orangnya rajin bersih-bersih rumah, halaman, dan tempat lainnya, serta tidak menyediakan tempat nyamuk berkembang biak, seperti kolam di halaman rumah yang tidak diperhatikan.
“Sebenarnya, nyamuk yang terbang bisa mati hanya dengan obat semprot juga. Yang tidak bisa mati itu jentik-jentik yang di dalam air, sekalipun disemprot,” tambahnya
Oleh karena itu, Ia berharap saat pemberantasan DBD jangan langsung ingin fogging, tetapi usakanlah dimulai dengan pencegahan.
Ia menambahkan, Strategi pengendalian DBD yang paling direkomendasikan berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat terutama adalah pemberantasan sarang nyamuk melalui Gerakan 1 Rumah 1 Juru Pemantau Jentik (Jumantik).
Masih Riris, gerakan Jumantik Ini sesuai dengan Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor 591 Tahun 2016. Itu berarti, setiap bangunan harus memiliki 1 orang pengawas dalam pemberantasan sarang nyamuk.
“Jumlah kader Jumantik kami data resminya tidak ada, adanya di puskesmas. Tapi, banyak sekali,” tanda Riris (jen/red)