SERANG – Permasalahan kemiskinan hingga pengangguran yang mencapai hampir 10 ribu yang di dominasi oleh usia produktif di Kota Serang harus segera ada solusi untuk mengatasi hal tersebut. Peran Pemerintah Kota (Pemkot) Serang harus lebih aktif untuk melakukan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi masyarakat Kota Serang, demikian dikatakan Ketua Komisi II DPRD Kota Serang, Pujiyanto saat ditemui diruang kerjanya, Senin (03/02/2020).
“Di Kota Serang untuk menurunkan angka pengangguran atau kemiskinan ini mengacu pada buruh pabrik skala besar, dimana pabrik nya itu? Kan ga ada, selama ini masih bergantung kepada Kabupaten Serang,” katanya.
Menurutnya, selama ini para pekerja di industri yang berada di Serang Timur, Kabupaten Serang mayoritas merupakan masyarakat Kota Serang. Sehingga, dirinya menyarankan kepada Pemkot Serang untuk melakukan komunikasi aktif serta kerjasama dengan Pemkab Serang maupun Pemerintah Provinsi.
“Dan mayoritas pekerja industri disana banyak dari Kota serang, seperti Kasemen, Cipocok, Curug, Walantaka. Maka solusinya adalah bagaimana di Kota Serang berkomunikasi aktif bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Serang maupun provinsi untuk mengurangi pengangguran tadi, karena Kota Serang belum memiliki industri skala besar,” ujarnya.
Namun, kata Pujiyanto, kedepan ada perubahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di Kota Serang untuk dapat menempatkan industri skala besar, yaitu di Kecamatan Kasemen dan Kecamatan Walantaka.
“Dan itu merupakan program yang cukup bisa memberikan solusi dan kontribusi positif bagi para pengangguran di Kota Serang,” katanya.
Ia menegaskan, apabila kedepan di Kota Serang sudah memiliki industri skala besar, maka Pemkot Serang harus memperhatikan penyerapan tenaga kerja lokal, untuk mengurangi pengangguran yang setiap tahunnya bertambah di Kota Serang.
“Akan tetapi jika hal itu sudah berjalan, saya harap Pemkot Serang harus hadir menjadi penengah antara pengusaha industri dan masyarakat untuk bisa menempatkan masyarakat kota serang terlebih dahulu untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Kota Serang yang cukup tinggi,” tegasnya.
Selain melalui industri, lanjut Pujiyanto, Pemkot Serang juga harus memberikan kepada masyarakat untuk menciptakan ekonomi kreatif. Pemkot Serang pun harus lebih aktif berkomunikasi dengan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian untuk mendapatkan program yang ada.
“Maka pemerintah harus memberikan solusi seperti modal, di Kemenpora ada program untuk ekonomi kreatif bagi para pemuda pemudi yang mau usaha ekonomi kreatif, dan Pemkot bisa bersinergi dan berkomunikasi aktif untuk menciptakan ruang bagi pemuda pemudi untuk usaha ekonomi kreatif. Itu ada modalnya variatif kalo tidak salah ada 15-30jt perkelompok,” katanya.
“Tetapi Pemkot Serang belum mampu untuk berkomunikasi ke arah sana. Akan tetapi hasil kerja saya selama saya konsultasi ke kementerian ternyata itu ada tinggal di ajukan dan itu melalui online, tetapi kelompok ya. Saya kira pemerintah juga harus bisa memberikan edukasi,” imbuhnya.
Menurutnya, apabila Pemkot Serang lebih fokus kepada industri skala besar untuk mengurangi pengangguran akan kesulitan. Sebab, masyarakat Kota Serang harus terlebih dahulu mempunyai keahlian dalam bidang tersebut.
“Karena saya kira kalo pemerintah hanya fokus untuk mengurangi pengangguran pada sektor industri itu repot. Karena ketika mereka masuk ke industri skala besar kan mereka butuh juga keahlian, apakah itu sudah disiapkan?. Dan itu akan didahului oleh masyarakat luar yang lebih berpengalaman,” tukasnya. (Nm/red)