SERANG – Pada Januari 2020 terjadi inflasi sebesar 0,42 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,54. Dari 3 kota IHK di Provinsi Banten, semua kota mengalami inflasi. Kendati demikian, Inflasi tertinggi terjadi di Kota Serang.
“Secara nasional, inflasi Banten posisi ke-6, Kota Serang ke-3, Kota Cilegon ke-9, Kota Tanggerang ke-11 dari 22 kota inflasi,” Kata Kepala BPS Provinsi Banten Adhi Wiriana usai rilis di Aula BPS Banten, KP3B, Kota Serang, Senin (03/02/2020).
“Kota serang sebesar 0,63 persen dengan IHK sebesar 106,07 dan terendah terjadi di Kota Tangerang sebesar 0,36 persen dengan IHK sebesar 104,19. terjadi di Kota Tangerang sebesar 0,36 persen dengan IHK sebesar 104,19. Sementara itu Kota Cilegon mengalami inflasi sebesar 0,59 persen dengan IHK sebesar 104,96,”tambahnya.
Ia mengatakan, Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukaan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
“Kelompok pengeluaran seperti kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,72 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,17 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar lainnya sebesar -0,01 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,15 persen,” tukasnya.
Lebih lanjut Adhi menyampaikan, masih ada kelompok kesehatan sebesar -0,09 persen, kelompok transportasi sebesar -0,80 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,03 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,02 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,05 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,18 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,59 persen.
Secara umum, sambungnya, Inflasi di Banten saat ini 0,42%. Peranan Kota Tangerang relatif tinggi walaupun inflasinya kecil 0,39%, tetapi Kota Serang relatif tinggi inflasinya 0,64%.
“Inflasi tinggi di bulan Januari karena saat ini musim hujan. Biasanya, tumbuhan seperti cabai belum masa panen sehingga mengakibatkan harga beberapa komoditas makanan meningkat,” ucapnya.
Untuk memperbaiki inflasi, sambungnya, harus disediakan bahan makanan yang cukup, seperti cabai rawit atau cabai merah, agar harganya terkendali. Berarti harus didatangkan dari provinsi lain agar harganya relatif stabil.
“Bisa juga diimbau agar masyarakat menggunakan hidroponik atau pakai goody bag (kantong barang) untuk ditanam cabai agar harga di pasaran tidak banyak terjadi perubahan,” Tandas Adhi (Jen/red)