TANGERANG – Tanggal 6 Februari merupakan sebuah momentum sakral bagi para pecinta sastra di Indonesia. Pasalnya, salah satu sastrawan terbaik Indonesia Pramoedya Ananta Toer yang akrab disapa Pram lahir, tepatnya di Blora, 6 Februari 1925.
Perayaan 95 Pram juga ramai dipercincangkan di media sosial Twitter oleh para nitizen. Linimasa Twitter dipenuhi tagar #BumiManusia dan #PramoedyaAnantaToer.
Pram meninggal pada tanggal 30 April 2006 di usianya yang ke 81 tahun. Pram sukses melahirkan sekitar 50 karya tulis, baik novel maupun esai. Secara keseluruhan, karya Pram diterjemahkan ke dalam lebih 42 bahasa asing.
Ia dikenal dengan kesastraannya, namun hingga saat ini para pembaca karyanya masih terbilang banyak. Hampir rata-rata segmentasinya adalah anak muda. Berikut merupakan kutipan-kutipan fenomenal yang berasal dari tulisan Pram.
“Seorang terpelajar harus berbuat adil sejak dalam pikiran apalagi dalam perbuatan.” (Pram, Bumi Manusia)
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” (Pram, Rumah Kaca)
“Kita telah melawan, Nak, Nyo, sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya.”
“Kegagalan hanya buah usaha yang memang gagal. Barangsiapa tak pernah berusaha dia pun takkan pernah gagal”. (Pram, Arus Balik)
“Tahukah kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari”
“Kalau mati, dengan berani; kalau hidup, dengan berani. Kalau keberanian tidak ada, itulah sebabnya setiap bangsa asing bisa jajah kita.”
“Hidup itu sederhana. Tafsirannya yang luar biasa.” (Gilang/Red)