SERANG – Sudah sekitar dua puluh tahun dua Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Serang ini menjadi langganan banjir. Dua SD yang sering kali banjir tersebut yaitu SDN Pamarican 1 dan SDN Pamarican 2 yang berlokasi di Jalan Bio Banten, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.
Akibatnya, Ruang Kegiatan Belajar Mengajar (RKBM) kedua SD tersebut sering kali digenangi air, sehingga membuat kegiatan belajar mengajar terpaksa diliburkan.
Kondisi ini sudah berlangsung cukup lama, sejak tahun 2000 SD ini sudah menjadi langganan banjir. Pasalnya, kedua SD tersebut berada di dataran rendah.
“Setiap tahun pasti banjir, tapi banjir kali ini adalah yang paling lama. Biasanya mah banjir hanya datang satu hari, tapi kali ini setiap minggu selalu datang banjir,” ujar Ai Hartati, guru kelas IV SDN Pamarican 2 saat ditemui di ruangannya, Jum’at (7/2/2020).
Ai menjelaskan, banjir yang datang tidak hanya dari air hujan, namun juga dari luapan air kali yang berada di belakang sekolah. Dengan kondisi tersebut, sulit membebaskan sekolah dari banjir.
“Satu-satunya solusi meninggikan sekolah, kami juga memang belum mengajukan anggaran agar sekolah dinaikan. Sebab, sekolah tau biayanya tidak sedikit, sementara sekolah yang membutuhkan dana itu tidak hanya satu. Sepengetahuan saya, ada tiga sekolah yang membutuhkan agar dinaikkan, yaitu SDN Pamarican 1 dan SDN Pamarican 2 dan SDN Padek 2,” katanya.
Ai mengaku akibat drainase buruk, air hujan yang berada dari Pabean mengalir ke kavling, dan ke Sekolah. Penyebab lainnya, kata Ai, tembok dan lantai keramik tembus air, sehingga air bisa dengan mudah rembes dari tembok dan lantai keramik.
“Selama ini upaya penanganan pada banjir hanya sebatas disedot dengan mesin penyedot. Itupun tidak bertahan lama. Sebab, air yang dibuang akan kembali ke belakang sekolah dan pada akhirnya akan kembali masuk ke sekolah,” katanya.
Ai berharap, pemerintah daerah agar melakukan normalisasi kali yang berada di belakang sekolah, tepatnya di Kampung Sukajaya. Karena, air kali tersebut mengalami pendangkalan dan penyempitan akibat lumpur dan pembangunan pondasi bangunan. (Nm/red)