SERANG, (Updatenews.co.id) -bAktivis anti korupsi Banten Uday Suhada menilai bahwa pembangunan infrastruktur serta pelayanan kesehatan di Kabupaten Pandeglang belum dirasakan oleh masyarakat.
Ia juga mengkritisi capaian pembangunanya infrastuktur yang di ungkapkan Bupati Pandeglang dengan Sekertaris Daerah dengan nilai capaian tidak sama.
“Sebelumnya kan sekda mengklaim 71 persen jalan di Pandeglang bagus, tapi barusan Bupati (Irna-red) mengangkat angka 53 persen, artinya ini kan tidak jelas. Masa pemerintah daerah menyebut angka berbeda-beda iya kan. Sekda 71 persen bersama Dinas PUPR Bupatinya 53 persen,” ucapnya usai menghadiri Diskusi Publik di DPD Gerindra Banten, Kota Serang, Minggu (9/2/2020).
Uday meminta, pemerintah dapat turun langsung melihat kondisi nyata dilapangan. Ia juga menantang Pandeglang untuk melihat status jalan Kabupaten yang ada di Kabupaten Pandeglang.
“Tantang mereka hayu jalan-jalan ke Pandeglang yang staus jalannya adalah jalan Kabupaten untuk kita cek secara nyata dilapangan, apakah memang jalan itu masih hancur sebagian besar atau justru pifty-pifty atau sebagian besar itu yang ruksak,”ujarnya
Yang jelas, Imbuhnya, dari berbagai wilayah sudah mendapatkan informasi bahwa jalan yang menjadi kewenangan Kabupaten Pandeglang itu buruk.
Terkait pendidikan di Banten, Uday menuturkan bahwa Kabupaten Pandeglang masih memprihatinkan sehingga menempatkan posisi paling rendah se-Banten.
“Ya yang paling rendah Pandeglang masa belajar rakyat di Pandeglang itu 7,5 Tahun, artinya orang lulus SMP sudah selesai,” paparnya
Kemudian,soal pelayanan dan fasilitas kesehatan ia menilai saat ini dinilai belum dikatakan layaknya, karena menurutnya fasilitas yang dimiliki oleh RSUD masih minim.
“RSUD Pandeglang itu rasa Puskesmas, karena banyak sekali peralatan yang tidak terpenuhi disitu,” katanya.
Uday menambahkan, untuk persoalan Pendapatan Asli Daerah (PAD) didongkrak dari kesehatan, terkesan masih membebankan kepada rakyat sakit dan miskin.
“Yang mengerikan PAD didongkrak dari orang Pandeglang yang miskin dan sakit bayangkan saja apa tidak tega itu,” jelas Uday
Ia berharap, kedepanya seluruh masyakat dapat mengakses kesehatan degan gratis, karena hal tersebut telah dijamin oleh konstitusi.
“Saya kira ini kedepan tidak boleh lagi terjadi harus di gratiskan betu-betul gratis, karena itu hak dasar rakyat,” tandasnya (jen/red)