SERANG – Komunitas Gusdurian Banten menggelar acara haul ke – 10 almarhum KH Abdurrahman Wahid atau yang biasa disapa Gus Dur di Pondok Pesantren Al-Fathoniyah, Kota Serang, Minggu, (09/02/2020).
Tokoh Agama Islam K.H Matin Syarkowi mengatakan, Gus Dur bukan hanya ulama yang intelektual. Lebih dari itu, beliau merupakan sosok pemimpin negara yang mampuh mempersatukan kaum mayoritas dan kaum minoritas sehingga menjadikan negara yang pluralisme dalam satu bingkai pancasila.
Gusdur bukan sekedar ulama Intelektual Negarawan, lebih dari itu menjadi diri manusia sejati mengemban amanat untuk kemaslahatan yang tidak di sekat apapun,”kata Matin.
Menurutnya, saat ini sangat sulit menemukan seseorang yang mampuh menauladani Gus Dur. Sehingga, menurutnya Gusdurian merupakan penerus sosok Gus Dur yang baru.
“Keberadaan Tiong Hoa hari ini tidak terlepas dari jasa seorang Gus Dur. Dari Gusdurian akan tumbuh kembali Gus Dur – Gus Dur yang baru untuk menyelamatkan bangsa Indonesia dari rong – rongan Radikalisme Agama,”tandasnya.
Sementara itu, Pemuka Agama Katholik, Benediktus Andi Liantono mengungkapkan, keteladanan pemikiran Gus Dur harus diteruskan kepada anak muda Indonesia saat ini.
“Kedepan, anak-anak bangsa tetap melihat pendahulu bangsa tetap menjaga kesatuan dan persatuan Republik Indonesia agar negara kita menjadi negara yang maju,”ungkapnya.
Senada dengan Benediktu, Pemuka Agama Budha Romo Sutanta Ateng mengatakan, dengan keberagaman yang ada di Indonesia harus menjadi persatuan yang kuat. Sehingga, dirinya berharap agar generasi penerus bangsa dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
“Anak bangsa harus tetap menjaga persatuan agar Indonesia hebat,” tuturnya. (Nm/red)