LEBAK – Warga Sajira, Kabupaten Lebak mengaku kecewa terhadap proyek pembangunan jembatan penghubung, antara Kecamatan Sajira dengan Muncang yang dinilai tidak memenuhi standar material yang berkualitas.
Hal itu dikatakan oleh salah seorang warga Desa Sajira, Lukman Hakim saat mengetahui proyek tersebut menggunakan Batu Asal, Alung Guradog Kecamatan Curugbitung.
“Batu itu kualitasnya jelek, saya tahu betul batu itu didatangkan dari Alung, dan batu alung itu pernah di tes dan tidak layak untuk dijadikan material bangunan, saya tahu itu,” ujarnya, Rabu (12/2/2020).
Dirinya sempat meminta agar mengganti batu tersebut kepada salah satu pekerja. Namun, permintaannya tersebut tidak ditanggapi.
“Saya sudah kasih tau ke para pekerja untuk diganti batu itu, malah mereka masih aja pake batu itu untuk pondasinya,” katanya.
Ia mengkhawatirkan apabila pembangunan jembatan tersebut menggunakan kualitas batu yang tidak layak, akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
“Jembatan itukan nanti dilalui oleh orang – orang, ada yang pake motor, mobil bahkan truk pengangkut barang seperti batu tanah pasir dan lainya lewat situ, kalo jembatan itu dibangun pake material yang kualitasnya jelek gimana kalau nanti runtuh atau jebol?, kan ngeri juga,” tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa, beberapa daerah yang memiliki kualitas batu, sudah melalui tes laboratorium kelayakan, namun tidak dipergunakan.
“Padahal ada Batu geblegan yang di muncang, Batu Lebak Niaga di Wates
Hamberang Cipanas, yang kualitasnya baik dan sudah di tes dan layak, ini malah pake batu Alung, kan aneh,” katanya.
Dirinya berharap, kepada pemerintah daerah maupun pihak terkait agar segera mengganti material batu tersebut dengan menggunakan batu berkualitas, dan dapat digunakan oleh masyarakat setempat dengan nyaman. (Nm/red)