SERANG, – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memiliki peran penting bagi Aliyah, warga Desa Mesjid Priyayi, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Karena dengan kemampuan ekonomi yang minim dirinya juga harus menanggung penyakit mata yang diderita sejak tiga tahun silam. Beruntung ia mendapatkan kartu JKN-KIS (Jaminan Kesehatan Nasional -Kartu Indonesia Sehat) bantuan dari pemerintah sehingga bisa meringankan biayanya untuk berobat.
“Kalo harus bayar saya uang dari mana pak, kalo bayar itu kontrol administrasinya Rp 25.000, konsultasinya Rp 100.000 sama obat. Kalau di total sekali berobat rata rata Rp 300.000. Kalau sekarang ini operasi mata ke dua kali. Operasi pertama aja 3 kali kontrol, jadi semuanya 7 kali kunjungan ke RS ini. Kalau di total Rp10 jutaan,” papar Aliyah di Rumah Sakit (RS) Mata, Acmad Wardi, Kamis (20/02/2020).
Aliyah menceritakan, penyakit mata yang di deritanya berawal dari iritasi mata biasa namun dibiarkan hingga menjadi parah dan harus menjalani operasi. Aliyah yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga mengaku sangat berat jika tanpa ada bantuan pengobatan dari pemerintah khususnya dari BPJS Kesehatan.
“Sehari-hari saya sebagai ibu rumah tangga, bapak gak kerja, biasanya juga nyangkul atau serabutan gitu. Saya dari rumah dijemput kesini pakai mobil rumah sakit, karena biasanya kalau operasi kedua di fasilitasi dari rumah sakit,” paparnya.
Ibu enam anak ini mengaku senang dengan adanya kartu JKN-KIS, karena pengobatan yang ia lakukan tanpa dipungut biaya apapun. Ia meminta agar pemerintah tetap mempertahankan keberadaan BPJS Kesehatan yang dinilai sangat membantu masyarakat miskin.
“Pakai BPJS ini enak, ya ga bayar, kalau BPJS dibubarin ya saya ga punya uang buat bayar rumah sakit nanti. Susah kalau ga ada BPJS, saya Alhamdulillah adanya BPJS ini. Harapnnya mudah mudahan tidak putus, mudah mudahan BPJS tetap berlanjut,” harapnya.
Sementara itu, Kasi Keuangan Rumah Sakit (RS) Mata Acmad Wardi, Ratu Sri Eti Nurbaeti mengatakan, bahwa di RS Mata Acmad Wardi 90 persen merupakan peserta BPJS Kesehatan. Ia mengatakan mayoritas pasien yang mengalami katarak dan miofia atau mata minus.
“Kalau kita dari RS Mata menyarankan masyarakat untuk hidup dengan pola sehat, untuk keluar rumah misalkan pakai pelindung mata apalagi sekarang ini banyak debu debu, jadi pakai kacamata,” katanya.
Dengan banyaknya pasien dari peserta BPJS Kesehatan dirinya berharap pemerintah tetap mempertahankan BPJS Kesehatan. Ia menilai keberadaan BPJS Kesehatan sangat membantu masyarakat miskin khususnya yang melakukan operasi katarak.
“Harapannya BPJS jangan sampai dihilangkan, karena dengan adanya BPJS ini membantu. Khususnya Rumah Sakit Permata karena penanganannya kita di mata, karena operasi Katarak itu mahal yang usianya tua dan untuk pemahaman agak kurang, kalau untuk BPJS sendiri kan mereka jadi terbantu dengan adanya BPJS untuk pengobatan mata hususnya,” tuturnya.
Sampai dengan 31 Januari 2020, peserta JKN secara nasional telah mencapai 223.238.892 jiwa sementara untuk wilayah kota Serang sendiri sebanyak 565.074 jiwa atau 87% dari jumlah penduduk Kota Serang. (ADV)