SERANG — Di bawah Kepemimpinan Wahidin Halim, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) memperlihatkan progres pembangunan yang terbilang baik. Pasalnya, selain pembangunan gedung beberapa tempat rekreasi di KP3B turut dipercantik.
Selain dijadikan fungsi pusat pemerintahan, Wahidin Halim menempatkan KP3B sebagai tempat multifungsi, dimulai dari tempat pemancigan, olahraga, kuliner, dan Taman yang dapat menarik perhatian masyarakat luas.
Tidak main-main beberapa taman yang ada terus dipercantik, termasuk pembangunan Taman Hutan KP3B, tempat itu sering dijadikan lokasi bersantai dan salah satu tempat favorit berfoto ria para pengunjung.
Namun, dibalik kecantikan taman tersebut beberapa pengunjung mengeluhkan fasilitas yang dinilai belum ada, seperti halnya toilet dan wahana mainan anak-anak.
Salah satu pengujung Nursiah mengatakan, harusnya dengan kecantikan taman itu dilengkapi dengan fasilitas yang memadai sehingga pengujung bisa nyaman.
“Ini tidak ada toilet, terus bagaimana kita bisa buang air besar kalau tidak ada tempatnya, kan repot juga,”ucap nursiah saat berkunjung ke Taman Hutan KP3B, Curug, Kota Serang, Sabtu (22/2/2020)
Nursiah yang merupakan pengujung dari Ciruas merasa saat berkunjung kesannya kurang nyaman, terlebih tidak ada wahana permainan anak-anak.
“Kurang fasilitas buat anak-anak bermain, dilihatnya kurang menarik anak saya juga kurang nyaman,”ujarnya.
Menurut Nursiah, pihaknya sudah beberapa kali berkunjung, tapi disayangkan taman hutan KP3B masih belum dilengkapi dengan fasilitas anak-anak.
“coba kalau ada permainan yang bisa mengedukasi anak-anak pasti lebih menarik kan, lah taman ini kesannya jadi tempat pacaran orang dewasa doang,”ungkap nursiah.
Sementara itu, pengujung lainnya yang berasal dari Kabupaten Lebak Hendi, mengaku setelah melihat langsung Taman KP3B ternyata tidak seindah inforasi yang didapat dari orang lain.
“Taman KP3B tidak nyaman lah untuk dinikmati hiburan keluarga, apa menariknya fasilitasnya juga asal-asalan,”katanya.
Terkait penataan, ujar dia, terkesan formalistik untuk mengejar penilain publik semata, sehingga taman tersebut jauh dari kenyamanan yang dapat menarik masyarakat.
“Bukan hanya toilet, tapi fasilitas ramah anak dan disabilitas juga tidak ada,”pungkasnya.
Hendi berharap pemerintah bisa memperbaiki fasilitas taman yang lebih baik lagi, karena jika fasilitas lengkap masyarakat akan menempatkan KP3B sebagai tempat berkunjung masyarakat.
“Kita igin melihat adanya perbaikan, sehingga taman KP3B banyak dikunjungi oleh masyarakat, bisa untuk berkumpul bersama teman-temannya menikmati pemandangan dan suasana di KP3B yang cukup asri,”tutup Hendi. (jen/red)