SERANG—Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Banten menggelar Deklarasi Tolak Radikalisme, hal tersebut bertujuan untuk menyadarkan para pemuda agar tidak terkontaminasi paham-paham radikalisme.
Demikian diungkapkan Ketua KNPI Banten Ali Hanafiyah usai menggelar Deklarasi Tolak Radikalisme, di Pendopo Lama, Gedung Negara, Kota Serang, Senin (24/2/2020).
“Deklarasi tolak radikalisme di Banten ini adalah gagagsan yang dibangun oleh DPD KNPI Banten untuk memberikan masukan-masukan baik kepada pemuda dan masyarakat luas,”ujarnya.
Ali menjelaskan, Masyarakat Banten pernah dihantui aksi teror yang melukai Menteri Polhukam Wiranto di menes beberapa waktu lalu, sehingga atas dasar tersebut pihaknya menggencarkan kampanye tolak radikalisme.
“ketika ada kejadian teror di menes dulu, ini sebuah tangkalan kami agar banten ini bisa kondusif, nyaman, dan bisa didatangi masyarakat dari luar provinsi,”ungkap Ali.
Dengan gencarnya penolakan radikalisme, kata Ali akan membuat masyarakat lebih tenang, sehingga suasan di Banten akan kembali tenang.
“ini adalah sebuah pesan bahwa provinsi banten kondusif, maka bukti kami bersama-sama para tokoh masyarakat melakukan deklarasi tolak radikalisme,”tuturnya.
Terkait kerjasama, Ali mengaku sudah bersinergi dengan pihak-pihak tertentu terkhsus aparat penegak hukum seperti Kapolda, Kapolres, dan yang lainnnya di Provinsi Banten.
“kami telag melayangkan surat audiensi dengan kapolda untuk membicarakan prihal program tolak radikalisme,”jelasnya.
Sementara, Kepala Kepemudaan dan Olahraga (Kadispora) Prov Banten Deden mengatakan pihaknya kendorong penuh dengan sikap KNPI yang melawan radikalisme melalui deklarasi dengan para tokoh dan pemuda.
“Kami mendukung penuh KNPI, karena deklarasi tolak radikalisme sesuatu hal yang positif,”katanya.
Karena, kata deden aksi teror pernah terjadi di Banten seperti halnya kejadian di menes. itu terkesan menimbulkan radikalisme gaya baru.
Deden Berharap, dengan kegiatan tolak radikalisme dapat memberikan masukan kepada pemuda untuk lebih peduli terhadap seputar radikalisme yang ada diwilayahnya masing-masing.
“Saya berharap pemuda yang mengetahui soal kejahatan radikalisme dapat memperluas kampanye penyadaran sampai ke pelosok-pelosok desa,”pungkasnya. (Jen/red)