SERANG — Maraknya kasus kekerasan terhadap anak menjadi masalah yang mesti disikapi secara serius, terlebih baru-baru ini peristiwa kekerasan seksual yang dilakukan oleh oknum guru di Kabupaten Serang telah mencoreng nama pendidikan. sebab, kekerasan tersebut dilakukan dilingkungan sekolah.
Terkait hal tersebut, Anggota Fraksi PKS DPRD Kabupaten Serang Ahmad Jajat mendorong sekolah untuk meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler Rohis (Rohani Islam) sebagai pengendali diri, baik pendidik maupun siswa.
“Di Rohis Itukan, penerimaan materi agama di luar pelajaran agama. Saya kira itu bagus untuk meredam hawa nafsu dan pengendalian diri, dengan keadaan sekarang yang seperti ini, itu kalau diwajibkan di sekolah-sekolah tentu akan baik,” ucap Ahmad Jajat saat ditemui di ruangan kerja DPRD Kab. Serang, Kamis (5/3/2020).
Ia menjelaskan, peristiwa kekerasan seksual di lingkungan sekolah lantaran minim kegiatan eksul keagamaan, untuk itu agar tidak terjadi kembali kegiatan eskul semacam Rohis itu perlu ditingkatkan.
“Diri kita inikan bukan hanya butuh materi tetapi juga rohani. Di Rohis diisi pengajian, ceramah dan membaca Al-Quran, kan ketika kita khilaf disitu diingatkan,” ujarnya.
Ia menambahkan, ketika kegiatan Eskul Rohis ditingkatkan dipastikan akan menciptakan lingkungan yang baik, sehingga baik guru maupun siswa semua akan terbawa suasana yang positif.
“Sempat terjadi beberapa kasus asusila oknum guru, dengan adanya Rohis ini guru-guru juga akan terbawa akhlaknya,” ungkapnya.
Meski begitu, Ia mengaku ada sekolah umum yang kemungkinan keberatan dengan program rokhis, tapi penetapan program eksul keagamaan di tingkat sekolah harus diseriuskan.
“Bisa saja sih sekolah yang bukan Islam disesuaikan dengan kerohanian agamanya masing-masing. Jadi saya pikir perlu ditetapkan, karena kalau seminggu cuma 2 jam ketemu materi agama itu lebih condong ke nilai, tapi kalau Rohiskan lebih condong ke akhlak,” tandasnya. (jen/red)