PANDEGLANG – Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Cilegon sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Karantina Pertanian (Barantan) menggelar bimbingan teknis (Bimtek) Akselerasi Ekspor Gula Aren, yang dilaksanakan di Aula Gunung Karang Hotel Horison Altama Pandeglang, Selasa (10/03/2020).
Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang Budi S. Januardi, Kepala Karantina Pertanian Cilegon Raden Nurcahyo Nugroho, Direktur PT. Bungasari Flour Mills Indonesia Ana dan para pelaku usaha gula aren dari wilayah Pandeglang dan Lebak.
Kepala Karantina Pertanian Cilegon, Raden Nurcahyo Nugroho mengatakan, program gerakan 3 kali lipat (Gratik) merupakan program yang digagas oleh Kementrian Pertanian Republik Indonesia. Program ini sebagai upaya untuk melipat gandakan kebutuhan ekspor gula aren.
“Kementrian Pertanian memprogramkan gerakan 3 kali lipat ekspor, upaya ini tentunya sebagai usaha melipatgandakan kebutuhan ekspor salah satunya jenis palma gula aren,”kata Raden.
Dirinya mengungkapkan bahwa, bimtek yang saat ini dilaksanakan merupakan bimtek yang ketiga. Sebelumnya, pihaknya telah melaksanakan bimtek ekspor manggis dan ekspor melon mas.
“Kegiatan ini dilakukan ke 3 kalinya sejak tahun 2018, yang menggiring eksport buah manggis, 2019 menggiring ekport buah melon mas. Tahun 2020 ini kita fokus menggiring gula aren dan juga pisang,”tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Budi S. Januardi mengatakan, dari 35 Kecamatan yang ada di Kabupaten Pandeglang, setidaknya ada 5 Kecamatan yang digunakan sebagai lokasi penanaman pohon aren.
“Dari 35 Kecamatan di wilayah Kabupaten Pandeglang terdapat 5 Kecamatan yang sudah digunakan penanaman aren seperti di Cimanggu, Cibaliung, Munjul dan Cigeulis,”kata Budi.
Kendati demikian, Budi menyampaikan bahwa saat ini pihaknya belum memasarkan gula aren ke pasar gelobal. Pemasaran hanya dilakukan di dalam negri, seperti Bandung dan beberapa wilayah lainnya.
“Pandeglang belum (Ekspor – red), mudah – mudahan melalui akselerasi ini bisa dijalankan. Pasar lokal, ada ke Bandung, Surabaya dan untuk kebutuhan pasar lokal baru terpenuhi sekitar 40 persen,”pungkasnya. (Aldo)