SERANG – Nasib sial seorang bocah di Kota Serang tertangkap warga saat melakukan aksi begal payudara di lingkungan Beberan, Kelurahan Drangong, Kecamatan Taktakan. Pasalnya, berdasarkan keterangan warga, pelaku sudah beberapa kali melakukan aksinya itu ditempat yang sama.
Pelaku yang berinisial IS (14) masih duduk di bangku kelas 3 SMP di Kota Serang itu berhasil diamankan warga setelah tertangkap saat melakukan aksi pelecehan seksual.
Berdasarkan keterangan pelaku, dirinya kerap melakukan aksi itu bersama dua temannya yang berinisial D dan A yang juga merupakan teman satu sekolahnya.
Seorang korban sebut saja Mawar menjelaskan saat itu dirinya bersama temannya sedang mengendarai sepeda motor selepas kerja. Kondisi lalu lintas saat itu sedang padat dan mereka berinisiatif untuk mengambil jalan pintas.
“Terus kami lihat ada seseorang yang merupakan pelaku. Memang jalannya agak gelapan. Pelaku berhenti, lalu mengikuti kami dan menyalip. Disitu dia melakukan aksinya. Teman saya pun mengejar sampai jaketnya ditarik dan berhenti di depan rumah warga,” jelasnya.
Rahmat, salah satu warga yang mengamankan pelaku menuturkan dirinya sempat kaget ada keributan didepan rumahnya. Setelah dilihat, ternyata pelaku begal payudara telah ditangkap oleh warga.
“Saya langsung tarik pelaku masuk ke rumah saya. Ini supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi kepada si korban. Alhamdulillah tidak tersentuh fisiknya,” ujarnya kepada awak media di Polsek Taktakan, Kamis (12/3/2020) malam.
Sementara itu, Ketua RW 03 Lingkungan Beberan, Kelurahan Drangong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Slamet Riyadi mengatakan pihaknya saat itu mendapatkan laporan dari warga ada seorang pelaku begal payudara ditangkap. Dirinya pun langsung bergegas menuju lokasi kejadian.
“Disana ternyata pelaku sudah diamankan. Selanjutkan saya langsung memanggil Babinkamtibmas untuk menangani kasus ini,” terangnya.
Ia juga mengaku bahwa terdapat beberapa warga yang juga pernah menjadi korban dari pelaku. Bahkan, mereka pun mempunyai bukti dengan menyamakan plat nomor yang sempat dicatat dengan milik pelaku, saat pelaku melakukan aksi sebelumnya.
“Dan hasilnya sama. Jadi ada dua orang lagi yang mengaku sempat menjadi korban. Tapi mungkin karena ini merupakan aib yah, jadinya mereka tidak berani melapor pada awalnya,” ucapnya.
Saat diinterogasi oleh Slamet, IS mengaku dirinya dirinya tidak beraksi sendirian. Namun, ia beraksi ditemani oleh teman satu sekolahnya berinisial D dan A.
“Awalnya sih ngakunya gak sekolah. Setelah kami terus gali informasinya, akhirnya dia mengaku sekolah kelas 3 SMP. Biasa beraksi bareng dua teman lainnya,” katanya.
Atas kejadian tersebut, dirinya bersama warga pun menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak Kepolisian. Namun, ia juga berharap, pelaku dapat diberikan hukuman berat agar ada efek jera.
“Semoga dengan adanya proses hukum ini dapat membuka kasus-kasus lainnya. Karena ini juga sering disebut ada geng-geng (begal payudara) seperti itu,” tuturnya.
Penyidik pada Polsek Taktakan, Bripka Hendrik, saat dimintai keterangan mengaku belum bisa memberikan keterangan dikarenakan masih dalam tahap pemeriksaan awal, (Nm/red).