SERANG – Ditengah merebaknya virus Corona atau Covid-19 dan ditambah lagi akan memasuki bulan ramadhan, sejumlah bahan dapur seperti gula pasir, bawang putih dan bawang bombai mengalami kelangkaan.
Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang melalui Dinas Perdagangan Industri dan Koperasi (Disperindagkop) terkonsentrasi untuk menjamin pasokan bahan-bahan pokok.
“Konsentrasi saya menjamin pasokan bahan pokok dan penting untuk masyarakat di tengah virus Corona ini harus terjamin,” kata Kepala Disperindagkop Kota Serang, Yoyo Wicahyono disalah satu hotel di Kota Serang, Rabu (18/3/2020).
Yoyo mengatakan, telah terjadi kelangkaan pasokan bahan pokok, terutama gula pasir akibat dari musim kemarau panjang tahun kemarin.
“Terkecuali gula pasir terjadi kelangkaan pasokan, makannya pemerintah membuka keran impor karena semua pabrik gula kosong. Musim giling baru dimulai bulan Juni, akibat dari musim kemarau panjang tahun lalu dampaknya sekarang,” katanya.
Yoyo menjelaskan, untuk mengantisipasi gejolak pada saat bulan ramadhan, pihaknya mengusulkan kepada pemerintah provinsi maupun pusat untuk membuka keran gula impor.
“Untuk mengantisipasi bulan ramadhan bergejolak, maka kami mengusulkan rapat diprovinsi dan provinsi ditingkat nasional minta dibuka keran gula impor,” terangnya.
Dengan membuka keran impor gula, lanjut Yoyo, diharapkan dapat mampu menekan harga yang saat ini terjadi kenaikan dan membuat para UMKM menjerit.
“Ini impor Raw Sugar (gula mentah-red) minggu ini masuk, diolah satu minggu, karena bahan itu setengah matang, masuk distributor mudah-mudahan minggu depan sudah bisa menekan harga dari yang tadinya Rp12 ribu sekarang sudah diangka Rp22 ribu,” ujarnya.
Selain gula pasir, Yoyo juga mengaku saat ini bawang bombai terjadi kenaikan harga sangat drastis di pasar. Namun, dirinya mengaku belum dapat memastikan kenaikan harga bawang bombai tersebut akibat dari kepercayaan masyarakat sebagai antibiotik virus Corona atau pasarannya kurang.
“Bawang putih naik karena bawang bombai nya naik drastis jadi ikut-ikutan naik. Bawang bombai dari Rp20 ribu sekarang Rp200 ribu perkilo, karena barangnya langka. Penyebab langkanya sebagai antibiotik Corona atau pasarannya kurang saya belum bisa memastikan itu,” tukasnya. (Nm/red)