SERANG, – Pimpinan DPRD Provinsi Banten melakukan inspeksi mendadak (Sidak) untuk melihat persiapan RSUD Banten sebagai Rumah Sakit Daerah yang akan dijadikan tempat khusus untuk penangan pasien Virus Corona atau COVID-19 di Provinsi Banten Selasa, (24/03/2020).
Upaya tersebut dalam mengantisipasi lonjakan pasien covid-19 di Provinsi Banten agar bisa terus ditekan, dengan menyiapakan ruang-ruang isolasi RS Banten agar nantinya bisa disulap menjadi RS khusus Covid-19.
Perubahan sementara status RS Banten menjadi RS Covid-19 tersebut rencananya akan dimulai pada hari besok, Rabu (25/3/220).
Dalam kesempatan tersebut, ketua DPRD Banten Andra Soni mengatakan, tujuan pihaknya datang ke rumah sakit tersebut yaitu untuk memberikan dukungan moril kepada pengelola rumah sakit, dokter, tenaga kesehatan, dan pegawai rumah sakit. “Mereka adalah andalan kita dan barisan terdepan saat ini dan Rumah Sakit menjadi benteng terakhir menyelamatkan masyarakat Banten dari wabah Covid-19,” ujarnya.
Andra Soni juga mengaku mulai puas dengan kesiapan dari ruang-ruang isolasi RS Banten, menjelang perubahan status RS Banten menjadi RS Covid-19 yang akan mulai diterapkan pada hari besok.
Menurutnya, berbagai peralatan medis dan kelengkepan kesehatan lainnya juga sudah mulai terlihat, termasuk ruang-ruang isolasi bagi penanganan pasien covid-19 kondisinya semuanya sudah apik.
Ratusan tenaga medis juga telah dipersiapakan untuk menangani pasien covid-19 di RS Banten yang akan diterjunkan mulai besok, dalam menangani pasien covid-19 di Banten, paska perubahan status RS Banten menjadi RS Covid-19 mulai hari besok.
“Sudah sangat terlihat. Dan mudah-mudahan kedepan kita benar-benar siap,” katanya.
Selain itu, pihaknya mengaku akan mendukung penuh terhadap langkah-langkah yang akan diambil oleh pihak RS Banten dalam menangani pasien covid-19, termasuk mengenai anggaran agar kedepan nantinya bisa ditambah apabila dirasa masih belum cukup.
Ditengah terus mewabahnya virus covid-19 saat ini, Andra meminta kepada semua pihak untuk bisa bahu-membahu dalam mengatasi persoalan yang ada dan bukan saatnya untuk saling menyalahkan ditengan serangan wabah covid-19 seperti saat ini.
“Diperlukan sikap kenegarawan dari semua pihak dalam mencarikan solusi ditengah sebaran virus covid-19 yang terus mewabah seperti sekarang,” tandasnya.
Untuk diketahui, Pemprov Banten sebelumnya telah menggelontorkan anggarannya untuk penanganan m virus covid-19, dengan total anggaran mencapai Rp 107 mikiar lebih.
Kepala Dinas Kesehatan yang juga juru bicara (jubir) Gugus Tugas Covid 19 Pemprov Banten dr Ati Pramudji H menyatakan, sesuai instruksi Gubernur Banten agar menambah kapasitas ruang isolasi untuk pasien Covid 19, Dinkes Provinsi Banten menjadikan RSUD Banten sebagai Pusat Rujukan Covid 19.
Sebanyak 250 ruang isolasi akan diadakan di RS Banten untuk penanganan pasien corona, termasuk mengenai Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga media, 650 orang yang terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, dan tenaga penunjang umum juga telah disiapkan.
Pihaknya juga terua menambah sarana prasarana di antaranya dengan 17 unit hepa filter, menambah 37 unit ruang ventilator dalam dua tahap, serta menyediakan berbagai ruang sesuai standar prosedur.
“RSUD Banten akan melakukan operasional khusus pada 25 Maret 2020,” tandasnya. (Adv)