SERANG — Pemerintah Provinsi Banten mendapatkan bantuan alat rapid tes sebanyak 3600 dari pemerintah pusat. Proses pendistribusian diberikan kepada Kabupaten atau Kota di Banten melalui Dinas Kesehat (Dinkes). Nantinya 3600 rapid tes tersebut akan digunakan untuk kebutuhan rumah sakit rujukan yang menangani pasien virus corona atau covid-19.
“Kami mendapat bantuan rapid test dari pemerintah pusat sekitar 3600, hari ini sudah kami distribusikan,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti saat ditemui diruangan kerjanya, Kamis (26/03/2020).
Menurutnya, jumlah rapid test yang diterima setiap daerah memiliki jumlah yang berbeda, karena kebutuhan rapid tes disesuaikan dengan jumlah pasien dalam pemantauan (PDP), dan Orang dalam penatauan (ODP) dalam penanganan rumah sakit.
“Dinkes tangerang raya menerima 500 stick rapites, Dinkes kota serang 200 rapid tes, Kabupaten serang 250 rapid test, Kabupaten Pandeglang 250 rapid tes, Kota Cilegon 150 rapid tes, Kabupaten Lebak 200 rapid tes,” katanya.
Selain itu, Pihaknya mengaku dari total 3600 rapid test yang tersedia, sebagian diberikan kepada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), karena RSUD merupakan rumah sakit rujukan se-Banten.
“Kami berikan kepada RSUD Banten sebanyak 600 rapid tes,” jelas Ati.
Rapid test ditujukan kepada pasien-pasien PDP yang belum dilakukan pemeriksaan laboratorium, serta orang terdekat positif covid-19 dan tenaga medis di Kabupaten atau Kota.
“Rapid test untuk orang yang kontak berat baik dengn PDP maupun kontak dengan kasus positif, dan para petugas kesehatan yang kontak langsung dengan kasus positif corona,” ungkapnya.
Ia mengatakan, bahwa alat rapid test digunakan untuk yang sifatnya urgent atau darurat, karena ketersediaan rapid test terbatas tidak memungkinkan jika secara keseluruhan diberikan alat rapid test.
“Jadi untuk tahap ini benar-benar membutuhkan alat rapid test, kami prioritaskan untuk pasien terlebih dahulu,” tandasnya. (jen/red)