SERANG — Virus corona atau covid-19 menjadi perhatian serius bagi dunia. Pasalnya, penyebarannya yang masif di beberapa daerah di Indoneaia mulai dikhawatirkan oleh masyarakat. Tak Hanya itu virus ini juga mampuh melumpuhkan sektor perekonomian.
Dalam mengantisipasi penyebaran virus corona atau covid-19, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah tengah gencar melakukan himbauan pencegahan. Selain diintruksikan untuk berdiam diri dirumah selama 14 hari, warga dilarang untuk melakukan kegiatan yang dapat mengumpulkan orang banyak.
Dengan terhentinya aktivitas warga berimbas pada sektor transaksi secara langsung. Hal ini tentu berdampak pada menurunnya pendapatan para pelaku usaha kecil seperti pedagang kopi.
Kali ini wartawan updatenews.co.id mencoba menemui Rudi ia merupakan salah seorang pedagang kopi keliling yang masih eksis di pinggiran jalan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Curug, Kota Serang.
Kepada updatenews.co.id Rudi menceritakan bahwa sejak merebaknya virus corona atau covid-19 di Banten, dagangannya mulai sepi pembeli. Bahkan pendapatannya anjlok secara dratis.
“Setelah adanya virus corona dagangan saya sepi jarang ada pembeli, pendapatan saya anjlok drastis,” ucapnya disela-sela jualan kopi, Kamis (26/03/2020).
Ia menuturkan, sebelum mewabahnya virus corona atau covid-19 di beberapa wilayah di Provinsi Banten, dari hasil berjualan setidaknya setiap hari ia bisa mendapatkan Rp 100.000. Namun, semejak mewabahnya virus corona penghasilan hariannya anjlok derastis. Ia mengaku saat ini hanya bisa mendapatkan Rp 12.000.
“Nah untuk pendapatan 20 ribu masih kotor beresihnya paling dapat 12 rb,” katanya.
Ditengah penghasilannya yang turun drastis. Rudi mengaku sedih lantaran dirinya tidak bisa mencukupi kebutuhan keluargnya.
“Ini berimbas kepada keluarga, harus beli beras, sedangkan dagangan saya sekarang sepi. Kita cari makan dari mana, biaya sekolah dari mana,” ujarnya.
Menurutnya, jika pengusaha besar dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) mungkin tidak terganggu dengan adanya kebijakan Work From Home, karena mereka masih dapat mencukupi kebutuhannya, terlebih diberikan gajih oleh negara.
“Pengusah gede, PNS mah enak aja, PNS kan digajih negara,” ungkapnya.
Ia berharap kondisi seperti siaga darurat corona ini dapat segera berakhir, sehingga aktivitas warga bisa kembali normal, kemudian usaha kecil dapat hidup kembali.
“Ya situasi ini semoga cepat berakhir, pemerintah hari ini telah berupaya untuk menghentikan penyebaran virus, kita cukup berdo’a aja,” tandasnya. (jen/red)