JAKARTA – Pandemi Covid-19 yang semakin merebak di seluruh dunia, terutama di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan, dimana data terkomfirmasi pertanggal 3 April 2020 sudah mencapai 1.986 positif terinfeksi virus corona yang tersebar diberbagai provinsi yang ada di Indonesia.
Melihat semakin bertambahnya jumlah yang terinfeksi, Pemerhati Kebijakan publik sekaligus peneliti dari Lembaga Survei Konsep Indonesia (Konsepindo) Sapraji mengharapkan keseriusan pemerintah pusat agar lebih tegas dan berani ambil resiko dalam mencegah wabah corona ini.
Sapraji sapaan akrabnya Aji mengatakan Pemerintah pusat dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi harus lebih tegas dan berani dalam mengambil resiko agar pandemi covid 19 ini cepat berlalu dan tidak memakan korban jiwa yang lebih banyak lagi.
“Pemerintah pusat harus tegas dan berani ambil resiko dalam cegah virus corona ini, langkah pencegahan harus lebih serius di galakkan untuk keselamatan nyawa masyarakat indonesia,” ujar Pemerhati Kebijakan Publik Sapraji saat diminta keterangannya via Whatsapp terkait kebijakan pencegahan corona di Indonesia saat ini, Jumat (03/04).
Lulusan Magister Administrasi Publik Univeraitas Nasional ini menambahkan, langkah-langkah tegas yang bisa diambil pemerintah seperti melarang aktivitas diluar rumah dan memberikan bantuan bagi masyarakat yang berpendapatan harian sebagaimana yang pernah presiden Jokowi sampaikan dalam pidatonya beberapa waktu yg lalu.
“Tegas dan berani disini misalkan pemerintah sudah menerapkan bekerja, belajar dan ibadah di rumah istilah kerennya sekarang stay at home, Ya sudah kita harus taat semuanya dirumah, sebagaimana rakyat yang taat pada pemimpin dalam hal ini pemerintah. Persoalannya sekarang kenapa masih saja banyak yg keluyuran di luar sana? inilah PR besar pemerintah dan harus tegas serta diimbangi dengan keberanian dalam mengambil resiko,” ungkapnya.
Aji menilai pemerintah saat ini belum tegas dan belum berani mengambil resiko, Jika menerapkan stay at home dan pada akhirnya berencana menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) maka pemerintah harus menyiapkan segala resikonya seperti memberikan kebutuhan pokok bagi masyarakat yang berpenghasilan harian dan tergolong tidak mampu.
“Pemerintah harus lebih tegas dan berani mengambil resiko, seperti memberikan bantuan bagian masyarakat yang berpenghasilan harian dan tergolong tidak mampu,” tegasnya.
Selain itu, Aji mengatakan soal larangan mudik power nya semua ada dipemerintah, intinya pemerintah pusat harus lebih tegas dan berani
“Larangan Mudik sebenarnya powernya berada dipemerintah pusat, intinya pemerintah harus tegas dan berani ambil resiko atas kebijakan yang diambilnya,” tutupnya.
sekedar informasi bahwa perhari ini (03/04), jumlah pasien yang meninggal karena Covid-19 berjumlah 181 korban. (Jar/red)