SERANG — Penyebaran virus corona atau covid-19 terus menggila di tanah air, selain mengakibatkan kematian terhadap manusia, virus ini juga dapat melumpuhkan sektor ekonomi masyarakat. Pasalnya, ditengah pemerintah berperang melawan virus corona atau covid-19 persoalan lain muncul seperti faktor kemiskinan yang belum diperhatikan oleh pemerintah daerah.
Salah satu warga Kota Serang Yuyun Cahyaningsih mengaku, dirinya sudah empat hari menahan lapar karena tidak bisa mencari nafkah bagi keluarganya. Sedangkan sang suami, yang bekerja sebagai buruh harian lepas saat ini sedang berbaring sakit dan tidak bisa memenuhi kebutuhan istri dan dua orang anaknya.
“Kan saya buruh setrika, sejak ada corona ini saya tidak ada pemasukan. Kan enggak boleh keluar, jadi orang-orang ngegosok sendiri. Anak saya Senin sampai Kamis puasa,” ucapnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telephon seluller, Sabtu (4/4/2020).
Selain itu, kata Yuyun pengalihan sistem belajar melalui daring (online) dikeluhkan keluarganya, karena butuh biaya lebih untuk sekolah oline seperti harus ada smartphon, kuota, dan lainnya, sedangkan kondisi ekonomi keluarga jauh dari kesejahteraan.
“Kan sekolah pake online, anak saya tidak memiliki smartphone. Beruntung, wali kelas anaknya berbaik hati dan memberikan handphone untuk belajar di rumah,” katanya.
Tak hanya itu, Yuyun bercerita dirinya sempat berkeluh kesah kepada seorang pegawai yang diakuinya seorang staf Gubernur Banten, Wahidin Halim. Ia mengkau, sempat dikonfirmasi oleh staf itu bahwa kalau tidak memiliki beras dan persediaan lainnya akan dicukupi, karena kerjannnya sepi dan kebutuhan keluarga terus bertambah.
“Kemarin saya bingung dengan keadaan seperti ini, terus disuruh kontak Relawan Banten Melawan Corona (RBMC) peduli. Itu kepepet aja, malu sebenernya,”terang yuyun.
Sementara itu, koordinator RBMC sekaligus Akademisi Untirta Hendra Leo Munggaran mengatakan, pihanya sempat mendapat informasi dari keluarga (yuyun -red) sehingga timnya langsung terjun untuk membantu kondisi keluarga tersebut. Tapi diakuinya, pemberian bantuan berasal dari para donatur dan relawan umum.
“Ini sebagai salah satu bentuk kita membantu masyarakat Banten. Semua elemen harus bahu membahu menyelesaikan persoalan bangsa kita ini,” tutupnya. (Jen/red)