SERANG —Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten Atmajaya mengatakan, seluruh elemen harus terlibat aktif dalam memutus rantai covid-19, prinsip gotong royong serta saling memanusiakan manusia merupakan modal awal untuk memerangi virus tersebut, selain itu partisipasi kepala desa dalam keaktifan membantu masyarakat sangat dinanti-nanti, terlebih keutamaan anggaran desa jika direlokasi untuk penanganan dan kebutuhan-kebutuhan dasar rakyat dinilai efektif dan lebih bermanfaat.
“Pemerintah termasuk kepala desa tugasnya kan mendistribusikan hak-hak rakyat, selain membantu alat perlengkapan medis (APD) harus dipikirkan juga subsidi kebutuhan rakyat,” ucapnya saat dihubungi melalui sambungan telephon seluller, Sabtu (04/04/2020).
Menurutnya, kepala desa memiliki tanggungjawab penuh atas situasi ekonomi rakyat di pedesaan, kebijakan sosail distancing akan berampak pada persoalan aktivitas ekonomi warga, maka, kata dia Peran kepala desa disaat kondisi covid-19 masih terjadi harus mengambil langkah untuk menyelamatkan rakyat desa.
“Dengan memanfaatkan anggaran desa, ya minimal selama kondisi ini belum normal, kepala desa inisiatif bagi-bagi sembako,” katanya.
Sejauh ini, dijelaskan atmajaya konsentrasi penanganan pemerintah daerah tersentral di pusat perkotaan, namun, diakuinya beberapa permasalahan yang timbul di skup desa luput dari perhatian pemerintah, sehingga jajaran desa perlu melakukan tindakan konkrit agar penyebaran covid-19 dapat teratasi.
“Kita tidak pernah berfikir bahwa akar dari masalah ini bisa saja ditimbulkan dari desa, masalah TKI (tenaga kerja indonesia) yang baru-baru mengehbohkan warga kabupaten serang justru akan memicu masalah jika tidak diatasi dengan baik,”paparnya.
Tak hanya itu, pihaknya mendesak para ASN atau PNS (Pegawai Negeri Sipil) agar berpartisipasi terlibat untuk menyumbangkan separuh gajih bulananya untuk membantu pemerintah dalam menangani penyebaran Covid-19.
“Walaupun tidak mungkin mencukupi semua kebutuhan masyarakat kelas bawah yang terdampak seperti pedagang keliling dan lain sebagainya, termasuk tidak mencukupi untuk membantu tenaga medis dalam menangani Corona, setidaknya sumbangan itu dapat membantu meringankan beban negara, lagi pula selama ini mereka kerja dibayar negara, dan dari hasil uang rakyat juga kan, Jadi apa susahnya,” ungkapnya.
Ia berharap agar kepala desa dan seluruh ASN dapat berpartisipasi aktif membantu persoalan rakyat, karena nilai-nilai kemanusiaan lebih utama ketimbang mengejar keuntungan sendiri ditengah berperang melawan covid-19.
“Lagi pula tidak setiap bulan kan di sumbangkan, lah daripada anggaran desa dikorupsi mendingan di manfaatkan untuk rakyat,” tandasnya. (Jen/red)