SERANG – Ditengah masa pandemi Covid-19 ini beberapa program yang seharusnya berlangsung berjalan untuk kepentingan masyarakat, kini terhambat akibat dari kebijakan pemerintah yang menghimbau agar masyarakat untuk berdiam diri dirumah, sebagai bentuk pencegahan penyebaran Covid-19.
Seperti yang berada di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Serang, program Perpustakaan Keliling (Pusling) sementara ini tengah distop. Hal itu pun harus melakukan sebuah langkah atau solusi agar minat baca masyarakat Kota Serang terus meningkat.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Serang, Wahyu Nurjamil mengatakan, untuk sementara waktu pelayanan perpustakaan tengah distop terlebih dahulu. Namun, pihaknya pun tengah berupaya menambah pengayaan buku digital melalui program E-Pusda.
“Itu sebetulnya sebuah solusi bagi pegiat literasi atau pemustaka untuk bisa terus membaca. Memang saat ini kan baru 1000 eksemplar yang kami pasang di E-Pusda itu, mangkannya kami berupaya untuk menambah,” ujarnya kepada Updatenews saat ditemui diruang kantornya, Selasa (14/04/2020).
Wahyu mengatakan, pihaknya juga sudah bekerjasama dengan Taman Baca Masyarakat (TB), pemustaka dan yang lainnya untuk membantu mensosialisasikan program E-Pusda tersebut kepada masyarakat.
“Ini manfaatnya besar, apa lagi kami tambah untuk buku anak-anak, para orang tua bisa membacakan untuk anaknya. Bahkan anak anak sekarang sudah pada pegang gadget, tinggal kami mensosialisasikan itu melalui media massa, lalu kami juga bekerjasama dengan TBM dan lainnya untuk bisa mensosialisasikan kepada masyarakat,” katanya.
Selain itu, kata Wahyu, pihaknya juga bekerjasama dengan Bank Banten, Bank Jabar, dan PT. Delta Puri untuk membangun sebuah perpustakaan disetiap kelurahan yang ada di Kota Serang.
“Alhamdulillah kami ditengah masa pandemi Covid-19 ini sudah bekerjasama dengan Bank Banten, Bank Jabar dan PT Delta Puri. Mereka menghibahkan untuk perpustakaan kelurahan, ada di Cilowong, Sumur Pecung dan Penancangan kalo tidak salah, tapi kami tidak bisa mengadakan acara seremonial seperti itu karena di masa pandemi Covid-19 ini,” tuturnya.
Sebelum pandemi Covid-19 ini, Wahyu mengaku pengunjung yang datang ke Perpustakaan Kota Serang meningkat drastis mencapai 100 persen lebih dengan rata-rata 70 orang perharinya.
“Mudah-mudahan di kepemimpinan saya ini bisa mendapatkan perubahan. Kami sudah mempunyai perpustakaan kelurahan yang anggarannya tidak menggunakan APBD, itu untuk menambah program yang sudah diperoleh dari APBD, seperti pojok baca ada di Mos, RS Sari Asih dan yang lainnya,” tukasnya. (Nm/red)