SERANG —Ditengah wabah corona (covid-19) semua elmen masyarakat harus mematuhi peraturan pemerintah dalam rangka memutus rantai covid-19, namun tidak dapat dielakan kisah haru atau suka duka yang harus ditanggung masyarakat, salah satunya telah membuat draiver ojek online (ojol) yang terpaksa tetap harus bekerja meskipun risiko yang harus dihadapi sangat besar.
Akibatnya, para draiver Ojol pun harus rela kehilangan penumpang dan intensif karena ridak mencapai target orderan.
Salah seorang driver ojol di Kota Serang Mujib berkisah bahwa orderannya menurun drastis, bahkan sering tidak dapat orderan setiap harinya.
“Kalau hari normal biasanya dapat 14 sampai 20 orderan, tapi sejak ada korona jauh dari itu angka segitu. Sekarang aja dari pagi sampai siang ini belum dapat orderan,” kata Mujib saat ditemui di Alun-alun Kota Serang, Kamis, (16/04/2020).
Namun, Mujib masih bersyukur masih bisa makan dan beli bensin saat dirinya sulit mencari penumpang, karena diakuinya, masih ada setidaknya satu orderan setiap harinya untuk mencukupi isi perutnya.
“Kalau biasanyakan yang biasa order, anak sekolah, mahasiswa orang kerja. Tetapikan saat ini pada libur, paling dapat juga orderan makanan,” ungkap Muhjib.
Sementara, kejadian serupa Juga dirasakan dravier Ojol di Tanggerang Budi, bercerita bahwa kondisi sulit terjadi sejak kabar pandemi ini merebak di media massa dan media sosial. Ia pun berharap pandemi ini bisa segera ditangani, apalagi akan menghadapi bulan Ramadhan.
“Ya jadi lumayan anyep. Kalau dulu lumayan bisa lebih dari Rp 100 ribu sehari. Sekarang mau dapat lima penumpang saja sehari susahnya minta ampun, padahal keluar pagi sampai sore,” tutupnya. (Jen/red)