SERANG – Terkait pemberitaan yang sempat viral di media sosial seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) yang bernama Yulie Nuramelia (43) di Kota Serang sempat menahan lapar dan hanya meminum air galon bersama keluarganya. Namun selang beberapa hari, Yulie telah meninggal dunia.
Pemerintah Kota (Pemkot) Serang melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Serang memilih untuk membina anak pertama dari almarhum ibu Yulie.
Walikota Serang, Syafrudin mengatakan, Pemkot Serang akan melakukan pembinaan fisik maupun mental anak tersebut.
“Pemkot Serang pertama dalam rangka penyerahan anak yang kemarin ditinggalkan ibunya. Kemudian sebagai leading sector poksi yang membina ini adalah DP3AKB, kami menerima dari DP3AKB dan menyerahkan kepada ketua P2TP2 untuk mendapat pembinaan baik fisik maupun mentalnya, baik pendidikan dan lain sebagainya,” ujarnya kepada awak media, Rabu (22/04/2020).
Menurutnya, pembinaan tersebut akan dilakukan oleh tim medis beserta psikolog dan dinas terkait dalam kurun waktu 1 bulan. Selain itu, Syafrudin mengaku akan melakukan pemantauan keberlangsungan hidup keluarganya.
“Keberlangsungan keluarga ya tentunya nanti kita pantau. Sebab pak Kholik ini usaha bukan diem dirumah, nanti melalui dinas terkait seperti Dinsos dan Disnaker akan memantau keberlangsungan hidup pak Kholik ini,” katanya.
Ia juga meminta kepada tetangga maupun masyarakat setempat agar tidak melakukan penekanan yang menganggu keberlangsungan almarhum ibu Yulie, terlebih anak-anaknya.
“Saya kira tetangga jangan menekan, kemudian ini kan persoalannya semua tau, lebih baik tetangga memberikan support yang dingin, karena ini situasinya agak memanas. Nanti melalui RT dan lurah memberikan arahan agar situasinya lebih tenang,” terangnya.
Namun, Walikota Serang mengaku hasil diagnosa medis meninggalnya Yulie hingga saat ini belum keluar, “Belum-belum keluar. Gatau saya juga nanti saya tanyakan ke dokter,” ujarnya.
Kepala DP3AKB Kota Serang, Toyalis mengatakan, dirinya yang mendapatkan kabar dari kerabat maupun pihaknya bahwa anak dari almarhum ibu Yulie merasa tertekan.
“Kami hanya mendapat laporan dari teman-teman atau Kabid kami bahwa anak ini merasa tertekan. Mungkin karena kemarin dia abis meng-upload apa yang mungkin dia rekam dan viral, saya tidak tahu apakah dia merasa bersalah atau sebagainya,” tukasnya. (Nm/red)