SERANG – Kaum muda saat ini harus mempunyai ide dan gagasan untuk membangun bangsa dan negara yang maju. Selain pemikirannya yang ditunggu, tentunya kaum muda pun juga harus menjadi seorang pemimpin untuk menjalankan pemikiran-pemikirannya yang cemerlang.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Serang, Wahyu Nurjamil, seorang pejabat muda yang menduduki jabatan kepala dinas atau eselon II pada umur 37 tahun ini memiliki perjalanan hidup yang sangat panjang. Selain itu, hobinya bermain golf membuat dirinya menyempatkan waktu ditengah kesibukannya untuk menyejukkan fikiran.
Pria lulusan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) tahun 2005 itu mengawali karirnya mengabdi di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Serang, kemudian berpindah di Bappeda Kabupaten Serang selama 2 tahun.
“Setelah Kota Serang terbentuk pada tahun 2007, saya pindah ke Kota Serang dan penempatannya masih di Bappeda Kota Serang, dan pindah ke Perpustakaan, lalu ke Disnaker dan saya promosi dari Kasi, dan pindah ke DPMPTSP yang sebelumnya bernama BPTPM sebagai Kabid Perizinan dan Non Perizinan,” ujarnya kepada Updatenews, Kamis (30/04/2020).
Dalam karirnya sebagai Kepala Bidang Perizinan dan Non Perizinan, dirinya mengaku telah banyak menuangkan gagasan demi membantu majunya daerah Kota Serang dalam hal birokrasi perizinan.
“Pertama Perwal Kewenangan, seperti seluruh perizinan itu harus satu pintu di DPMPTSP, kedua perizinan online yang saya gagas, dan ketiga one top service, dan yang keempat, saya membuatkan Perwal insentif dan disinsentif, sebagai fungsi mengajak investor masuk ke Kota Serang,” terangnya.
Menurutnya, pembentukan Perwal Insentif dan Disinsentif tersebut sebagai mengatur tata ruang daerah, yang dahulunya Kabupaten Serang namun berubah menjadi Kota Serang.
“Karena Kota Serang dulu itu kebentuk dari Kabupaten Serang, maka secara tata ruang ada beberapa perusahaan yang ada dari dulu, tetapi dengan terbentuknya Kota Serang tata ruangnya jadi salah. Seperti tadinya industri tetapi sekarang jadi pemukiman,” tuturnya.
Pada saat ini jenjang karirnya pun dipercaya untuk menjadi sekretaris di DPMPTSP selama dua tahun. Setelah itu, dirinya mengaku pernah mencoba ikut Open Biding pada pembukaan Asda III, sempat memasuki tiga besar namun gagal. Namun dirinya terus tak putus asa sampai disitu, hingga pada akhirnya mengikuti Open Biding kembali di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Serang.
“Alhamdulillah saya masuk ke dua besar dan Allah memberikan amanah kepada saya melalui Pak wali. Dari tiga yang lolos itu, saya yang diberikan amanah untuk menduduki Kepala DPK ini. Dan saya mungkin paling muda umur 37 tahun menduduki eselon II,” jelasnya.
Dirinya menjelaskan, ingin merubah stigma buruk yang berada di DPK Kota Serang. Sebab, ia mengaku hal itu menjadi tantangan yang sangat besar untuk merubah stigma buruk orang lain di DPK tersebut.
“Saya ingin merubah merubah stigma bahwa orang yang berada di DPK itu orang yang malas, orang yang menjelang pensiun atau orang yang dibuang ketika ada masalah. Hal itu menjadi sebuah tantangan besar bagi saya,” katanya.
Dirinya meyakini, dengan memimpin DPK Kota Serang akan membuat sebuah perubahan yang signifikan dari apa yang sudah dilakukannya.
“Itu peraturan sekarang, memungkinkan orang yang mempunyai kompetensi, tidak tergantung pada umur, selama dia jabatan pangkat dan golongannya itu mencukup dia bisa menduduki jabatan yang memang di eselon II,” tukasnya. (Nm/red)