SERANG – Warga Kota Serang keluhkan bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Serang. Pasalnya, bantuan yang dijanjikan oleh Pemkot Serang sebesar Rp200 ribu dalam bentuk sembako, namun warga meragukan harga dari sembako yang telah disalurkan oleh Pemkot Serang tidak sampai mencapai Rp 200 ribu.
“Ini paket anggaran Rp 200 ribu, kalau beli di Pasar Rau, uang kembali sekitar 50 rebuan. Dengan jumlah penerima sebanyak 50.000 KK se-Kota Serang maka total kembalian sekitar Rp2,5 miliar. Alhamdulillah Pemkot bisa ngirit dan bisa digunakan untuk keperluan lain-lain,” tulis pemilik akun Nurjaya MataKita melalui akun Facebooknya, Senin (05/04/2020).
Postingan milik Nurjaya terkait paket sembako itu pun menarik perhatian warganet hingga mendapat beragam tanggapan dan viral di medsos. Bahkan ada beberapa warganet juga menaksir total harga sembako yang disalurkan oleh Pemkot Serang itu hanya sebesar dibawah Rp150 ribu. Mereka pun meminta agar Pemkot Serang transparan dalam anggaran sembako tersebut.
Diketahui, Pemkot Serang juga telah melakukan verifikasi data untuk warga Kota Serang yang mendapatkan JPS sekitar 50 ribu KK, data tersebut merupakan hasil dari verifikasi yang dilakukan oleh Dinsos. Namun ternyata ada juga warga yang tidak mendapatkan bantuan tersebut meskipun dirinya sangat membutuhkan bantuan.
Seperti yang dikatakan oleh seorang warga Kelurahan Tinggar yang tidak ingin disebutkan namanya. Ia mengatakan ada sebanyak 66 KK yang tidak mendapatkan JPS, sedangkan mereka dinilai sangat membutuhkan.
“Di sini kondisinya mereka banyak yang lansia dan janda tua. Tapi malah gak dapat bantuan sama sekali. Aneh makanya,” tuturnya. (Nm/red)