SERANG – Dinilai telah menimbulkan kegaduhan ditengah masyarakat terkait bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) berupa sembako bagi warga terdampak Covid-19 di Kota Serang, DPRD Kota Serang bakal panggil Dinas Sosial (Dinsos) selaku eksekutor program tersebut, dan juga Dinas Kesehatan (Dinkes).
Anggota Komisi II DPRD Kota Serang, Nur Agis Aulia mengatakan, pihaknya meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Serang untuk tranparansi anggaran dan pendataan JPS.
“Kami akan meminta pertanggung jawaban Dinsos selaku eksekutor untuk pengadaan sampai pendistribusian sembako itu. Kami juga mendesak untuk Pemkot Serang transparansi anggaran dan pendataan JPS. Kami akan panggil Dinsos dan Dinkes minggu depan,” ujarnya kepada Updatenews, Rabu (06/05/2020).
Agis mengatakan, pihaknya telah melakukan pengawasan terhadap proses bantuan JPS mulai dari pendataan. Sebelum diputuskan bantuan JPS berupa sembako atau uang tunai melalui transfer, pihaknya mengaku telah kalah vooting dan tidak disetujui pendapatnya tersebut.
“Kami komisi II melakukan pengawasan mulai dari pendataan dan segala macam. Bahkan detik terakhir sebelum diputuskan sembako, saya sudah menyarankan ini harus transfer, karena provinsi dan pusat juga transfer ko kota malah sembako. Tapi tidak disetujui, karena kalah vooting,” katanya.
Ia menjelaskan, dari hasil pengawasannya pihaknya menemukan sebuah temuan yang saat ini sedang ramai di masyarakat terkait nilai sembako sehingga menimbulkan kegaduhan. Pihaknya juga akan menulusuri pihak ketiga untuk pengecekkan lebih lanjut.
“Dari hasil pengawasan itu kan ada temuan yang sekarang sedang ramai terkait nilai sembako, dari masyarakat banyak yang mengadu dan ini menimbulkan kegaduhan. Kami akan menulusuri pihak ketiga siapa, kemudian mengecek harga dan segala macamnya,” jelasnya.
Dirinya menilai, hasil data yang dilakukan oleh Dinsos, mulai dari penginputan data, pengelolaan hingga sampai eksekusinya dinilai buruk.
“Evaluasi dari saya pribadi itu data nya buruk, mulai dari penginputan data, pengelolaa, sampai eksekusinya juga kurang bagus,” tukasnya. (Nm/red)