SERANG, – Seiring kebijakan pemerintah pusat untuk menerapkan era kenormalan baru (new normal). Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Provinsi Banten mendorong Pemprov Banten memberikan perhatian serius atas keberlangsungan pendidikan di pondok pesantren (ponpes).
Ketua Fraksi PKB DPRD Banten Ahmad Fauzi meminta agar pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota se- Banten memberikan perhatian pada kalangan pondok pesantren.
“Kami meminta pada pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se-Banten untuk membantu sarana dan peralatan kesehatan pada pondok pesantren agar pada saat melaksanakan kembali proses belajar mengajar dapat memenuhi ketentuan protokoler kesehatan ditengah pendemi virus Covid-19,” ujarnya.
Ahmad Fauzi mengungkapkan, di Provinsi Banten ada sekitar 4.000 pondok pesantren yang perlu mendapat perhatian dan bantuan pemerintah baik dari provinsi maupun kabupaten/kota. Oleh karena itu, Menurutnya pemerintah harus serius memperhatikan dan membantu pesantren.
“Mengingat ponpes yang terkena dampak pembatasan sosial akibat Covid-19. Jadi memang pemprov harus serius menyikapi dampak Covid-19 tanpa terkecuali diseluruh pendidikan termasuk ponpes,” ujarnya.
Sementara itu Anggota DPRD Provinsi Banten dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Umar Barmawi menyambut baik kebijakan new normal yang digagas pemerintah pusat. Akan tetapi, ia juga berharap agar pasca kebijakan terbaru tersebut masyarakat tetap mengikuti himbauan dan arahan dari pemerintah.
“Terpenting baik pemerintah pusat atau daerah perlu memberikan perhatian serius atas aktivitas pendidikan di pondok pesantren menjelang diterapkannya kebijakan normal baru di tengah wabah virus corona ini,” tuturnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga mendorong agar pondok pesantren diberikan bantuan sarana dalam melaksanakan protokoler kesehatan di pesantren. Bantuan tersebut, ujar dia, antara lain, sarana cuci tangan di unit- unit tempat pendidikan santri, bantuan masker untuk santri dan tenaga pengejar, bantuan hand sanitaizer serta bantuan alat pengukur suhu tubuh.
“Dan tak kalah pentingnya adalah bantuan pemeriksaan kesehatan rapid test bagi santri dan tenaga pendidik untuk memastikan semua santri tidak terjangkit virus corona,” pungkasnya. (ADV)