TANGERANG – PT Angkasa Pura II akan melakukan digitalisasi atau pemeriksaan kesehatan calon penumpang secara online (daring) guna menghindari lonjakan antrian di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Hal tersebut dinilai sebagai bentuk penerapan jelang new normal.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, setiap calon penumpang yang akan berangkat wajib menggunggah dokumen perjalanan sesuai dengan ketentuan melalui aplikasi Travel Declaration (Travelation).
“Kami pastikan prosedur datang lebih awal enggak perlu tiga sampai empat jam lagi, paling tidak satu sampai dua jam. Sehingga waktu yang bersangkutan (calon penumpang) tiba di bandara lebih terukur,” ujarnya saat saat dihubungi, Senin (01/06/2020).
Saat ini, kata Awaluddin, PT Angkasa Pura II bersama dengan Otoritas Bandar Udara Wilayah I, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Satgas Udara, TNI-Polri tengah melakukan simulasi pemeriksaan dokumen secara digital mulai hari Minggu, 31 Mei 2020 kemarin.
“Dalam perjalanan penumpang baik di bandara maupun dengan maskapai saat ini kami sedang melakukan simulasi yang sudah dilakukan sejak kemarin dan kami akan memastikan simulasi akan selesai pada satu dua hari kedepan,” ucapnya.
Awaluddin menjelaskan, simulasi tersebut bertujuan untuk memastikan semua prosedur dalam konteks implementasi pembatasan dan pengendalia serta pemastian jaminan kesehatan bagi calon penumpang sebelum terbang tetap dilakukan dengan baik. “Konsepnya dengan pembatasan dan pengendalian tentu saja ada metode screening dan pemeriksaan yang hal ini kami harapkan bisa secara efektif melalui digitalisasi,” sambungnya.
Pihaknya tengah menggagas konsep tersebut dengan setiap maskapai agar mekanismenya dapat berjalan. Karena kalau tidak, sambung Awaluddin, hal ini akan berdampak pada kapasitas terminal karena harus menerapkan physical distancing dan prosedur kesehatan calon penumpang.
Angkasa Pura II akan menerapkan konsep digitalisasi di Bandara (Soetta) mulai tanggal 7 Juni 2020. Awaluddin mengatakan, tes sudah tidak dapat dilakukan di Bandara Soetta seperti cara-cara sebelumnya.
“Ini untuk mempermudah. Pada intinya dikemudian hari hal-hal dan cara baru ini akan sangat berubah, enggak bisa lagi dengann cara sebelumnya. Konsep ini supaya gak buang waktu dan enggak menurunkan pelayanan serta efesien layanan,” pungkasnya. (Gilang/red)