Oleh: Diki Wahyudi
Ketua Umum IKAPAL (Ikatan Keluarga Alumni Pondok Pesantren Al-Bustaniyah) Cilegon Banten
Mungkin sebagian orang awam mendengar nama Pondok Pesantren itu menakutkan. Bahkan ketika ada anak yang sulit untuk diatur, orang tua akan langsung mengancam dengan memasukan mereka ke Pondok Pesantren, seakan-akan tempat tersebut merupakan penjara bagi anak-anak nakal, padahal sejatinya tidaklah demikian.
Pondok pesantren bukan tempat dan wadah bagi anak-anak yang nakal akan tetapi pondok pesantren adalah tempat dimana seseorang yang ikhlas untuk dibina dan di didik oleh para gurunya dan merubah dirinya menjadi lebih baik lagi, yakni dengan cara binaan, bimbingan, nasihat-nasihat dari para ustdznya dan ilmu yang membawa mereka mengerti tentang kebaikan-kebaikan. Bahkan di pondok pesantren memikili sistem terpadu dan 24 jam non-stop untuk membentuk Akhlak dan kecerdasan para santri. Jadi Pondok Pesantren bukan tempat buangan anak-anak nakal yang kedengaranya terkesan seperti tempat tahanan atau sel penjara.
Jika kita bertanya apa hakikat tujuan kita hidup, maka jawabanya hidup ini hanya untuk ibadah. Orang tua diberi kepercayaan oleh Allah SWT untuk menjaga, merawat serta mendidik anaknya agar tak terjerumus dalam jurang masa depan yang suram. Apapun yang terjadi pada anak tak lepas dari tanggung jawab orang tua.
Melihat kondisi sekarang ini Sungguh miris sekali, dengan cepatnya globalisasi merayap-rayap di bumi pertiwi indonesia tercinta, norma-norma yang ditemurunkan dari para salafus sholih hampir hilang, kemaksiatan ada dimana-mana, pergaulan tak mengenal batas, dan kasus kasus tersebut banyak terjadi di kalangan remaja yang masih labil. Maka sebagai Ayah dan Ibu yang baik Pondok Pesantren bisa menjadi solusi terbaik untuk menjaga dari pengaruh buruk.
Beberapa manfaat anak yang berstatus santri di Pondok Pesantren, antara lain :
1). Ibadah terjaga Orang Tua bahagia.
Di Pondok Pesantren tidak sekedar sholat lima waktu serta ibadah sunnah lainnya, akan tetapi dapat terjaga sholat berjama’ah yang mana berjalan dan terprogram dengan baik. Dengan menitipkan anaknya di pesantren anak akan dibina dan di didik ilmu Agama secara bertahap sehingga mampu menguasai ilmu tersebut dengan baik. Mereka juga akan diajarkan tentang kerukunan, kebersamaan, toleransi, dan bekerjasama yang merupakan konsep islam sebagai Rahmatan Lil ‘Alamiin.
2). Insan Berakhlak Mulia.
Pondok Pesantren adalah lembaga yang ingin membentuk santri-santrinya menjadi insan yang siap mengarungi masa depan yang lebih baik, Pesantren merupakan ajang pelatihan untuk membiasakan berbuat amal kebaikan seperti, Pengajian Qur’an/ Kitab Kuning, Adab sopan santun, Puasa Senin kamis, dan tolong menolong agar nanti ketika sudah terbiasa dan pulang ke masyarakat akan membiasakan prilaku baik. Bahkan, di Pesantren mereka juga dikenalkan dengan ilmu tasawuf yakni adab atau tatakrama seorang hamba kepada penciptanya dalam beribadah dan kehidupan sehari-hari.
3). Santri akan Terhindar dari pergaulan yang tidak baik
Melihat kehidupan anak remaja saat ini membuat kita sangat prihatin, pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, perjudian, perkelahian, dan hal-hal lain yang sangat merugikan masa depan mereka. Seandainya orang tua mengerti akan manfaat menempatkan anak di pesantren tentu tidak akan segan-segan membawa mereka kesana. Siapa orang tua yang tidak menginginkan memiliki anak yang berkahlak baik? Tentu tidak ada, maka berada di pondok pesantren merupakan gerbang bagi generasi muda untuk menjadi orang-orang yang bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain.
4). Berpotensi jadi Multitalenta.
Hingga saat ini masih ada beberapa masyarakat yang memahami bahwa santri itu harus jadi penceramah, khatib, guru ngaji dan semacamnya. Padahal sejatinya santri tetaplah santri, apapun profesi yang ia tekuni, apapun bakat dan skill yang tumbuh dalam dirinya sejak dini. Santri bisa menjadi pribadi yang fleksibel dalam memilih aktivitas. Mereka bisa memilih menjadi Ustadz/Ustdzah, guru/dosen, hakim, mentri, polisi, tentara, penguasaha, supir bahkan Presiden. Karna bagaimanapun para santri dibekali dengan nilai-nilai yang ditanamkan oleh para kiyai.
Jadi para santri mampu menjadi apa saja dan berkiprah dimana saja. Hal in tak lain karena di dalam pesantren mereka digembleng banyak disiplin keilmuan, baik teori maupun praktik. Bagi yang menyukai dunia seni mereka akan bertemu dengan komunitasnya, begitu juga mereka yang menyukai sastra, musik, bela diri, memanah, dan sebagainya. Tak perlu ditanya tentang kemampuan mereka membaca Al-Qur’an, memahami kitab kuning, berdialog bahasa arab/inggris dan berpidato itulah lauk-pauk sehari-hari mereka. Jangan heran, ditingkat nasional di berbagai bidang maupun institusi negeri atau swasta banyak tokoh yang memang lahir dari bilik Pondok Pesantren.
5). Di pesantren perempuan akan terbiasa memakai jilbab.
Jilbab melindungi wanita dari pandangan jahat penyebab fitnah, ketika seorang perempuan mengenakan jilbab. Ia akan mendapat kemuliaan dan kehormatan, dan tidak akan ada orang yang berani mengganggu menyentuhnya. Bagi orang tua yang memiliki anak perempuan, tentu akan merasakan bahagianya jika memiliki seorang anak pandai menutup aurat, namun karena pergaulan dan kebiasaan yang mereka liat terkadang menjadi tidak mudah untuk mengarahkan mereka untuk slalu berpakaian syar’i. Maka bagi orang tua yang memiliki anak di pondok pesantren patutlah bersyukur bangga karena santri perempuan tidak akan di biarkan membuka auratnya meskipun hanya memperlihatkan sehelai rambut.
Menjadi penghafal Al-Qur’an
Dengan menjadi penghafal Qur’an dan mengamalkan nilai-nilai yang ada di dalamnya, seorang anak yang berada di pondok pesantren diharapkan menjadi pribadi yang patuh terhadap orang tua, guru dan perintah Agama. Siapa yang tidak ingin anaknya menjadi penghafal Al-Qur’an, bahkan seorang penjahat pun ingin anaknya bisa mengaji Al-Qur’an. Di hari akhir nanti Al-Qur’an akan menjadi syafaat bagi orang yang slalu membaca/ menghafalnya, bahkan, untuk orang tua yang anaknya merupakan penghafal Qur’an.
Maka orang tuanya akan di pakaikan mahkota kemuliaan, penghafal Qur’an akan menjadi keluarga Allah SWT. Jadi, apalagi yang nenunda niat orang tua untuk memasukan anaknya di pondok pesantren. Inilah beberapa manfaat jika orang tua memasukan anaknya di pondok pesantren, sehingga ilmu agama islam yang mereka dapatkan lebih memumpuni dan akan terbentuk lebih baik untuk masa depan mendatang.
Tapi awas semuanya harus diawali oleh keinginan sang anak untuk mencari ilmu di pondok pesantren, sedangkan orang tua hanya memfaslitasi, mendukung disertai dengan do’a bagi sang anak. Maka bersyukurlah bagi orang tua yang masih diberikan kesempatan untuk bisa menyekolahkan anaknya di pondok pesantren.